Suara.com - Tempat pra rekonstruksi kasus penembakan yang dilakukan dokter Helmi terhadap istrinya, dokter Letty Sultri (46), di Azzahra Medical Center, Jalan Dewi Sartika, RT 4, RW 4, Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, dipenuhi warga yang penuh perasaan penasaran.
"Kami warga mau lihat, kenapa sadis sekali suaminya tega bunuh istrinya lagi kerja kan itu tega sekali," kata warga bernama Inayah, Senin (13/11/2017).
Warga bernama Sutrisna (35) juga datang dengan rasa ingin tahu yang. Seperti apa rupa dokter Helmi yang super tega menghabisi istri sendiri.
"Mau lihat pelakunya saya mas. Nggak punya otak tega banget bunuh istri. Katanya dokter - dokter apaan dia (dokter Helmi). Sampai seperti itu sama istrinya," ujar Sutrisna.
Semakin siang, tempat tersebut dipadati penduduk. Tetapi sampai sekitar pukul 10.50 WIB, polisi belum memulai pra rekonstruksi.
Dokter Helmi yang ditahan di Polda Metro Jaya belum sampai ke lokasi.
Menurut pengamatan Suara.com, anggota kepolisian dari Polres Jakarta Timur dan anggota Polda Metro Jaya saat ini menjaga ketat kantor dokter Letty.
Warga tidak diperkenankan berdiri terlalu dekat dengan kantor. Mereka dibatasi police line.
Bawa dua pistol
Dokter Helmi membawa dua senjata jenis FN dan revolver ketika mendatangi istrinya pada Kamis (9/11/2017), itu.
Setelah bertengkar di dalam kantor karena masalah rumah tangga, pistol menyalak beberapa kali. Dokter Letty terkapar bersimbah darah. Tak lama kemudian, Helmi keluar dan pergi dengan menumpang sepeda motor ojek.
Pistol mana yang dipakai dokter Helmi untuk menembak istrinya baru terungkap. Dia menggunakan revolver.
Kepala Subdit Kejahatan dan Kekerasan Ditreskrimum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Hendy F. Kurniawan ketika dihubungi Suara.com, Minggu (12/11/2017), mengatakan dokter Helmi melepaskan enam kali tembakan.