Israel Berharap Negara Lain Ikuti Deklarasi AS soal Yerusalem

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 11 Desember 2017 | 10:48 WIB
Israel Berharap Negara Lain Ikuti Deklarasi AS soal Yerusalem
Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. [shutterstock]

Suara.com - Pengakuan AS terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel memicu harapan tinggi negara ini. Pemerintah Israel berharap, negara-negara lain akan mengikuti tindakan negeri ‘Pakde Sam’ mengakui kota suci ini sebagai ibu kota Israel.

“Kami opstimistis negara-negara lain akan mengikuti contoh AS,” ujar Ofir Gendelman, juru bicara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu kepada Anadolu Agency, Senin (11/12/2017).

Dia menambahkan, banyak negara juga akan memindahkan kantor kedutaan besar mereka dari Tel Aviv ke Yerusalem ketika Washington memindahkan pusat misi diplomasi mereka ke kota tersebut.

“Beberapa negara mungkin malah memindahkan kedutaan besar mereka ke Yerusalem sebelum AS,” lanjut juru bicara tersebut. “Israel menyerukan kepada negara lain untuk mengikuti langkah AS.”

Juru bicara Israel ini juga mengungkap, mereka sedang mengontak beberapa negara untuk mengikuti AS mengakui Yerusalem, meski dia menolak untuk menyebut nama-nama negara tersebut.

Pada Rabu (6/12) pekan lalu, Presiden Donald Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, dan memulai persiapan untuk memindahkan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Deklarasi itu membalikkan kebijakan AS yang selama berpuluh tahun berusaha netral soal kota suci tersebut.

Aksi AS ini memicu protes luas di daerah Palestina dan beberapa negara lain, termasuk kecaman dari negara-negara Arab dan Muslim sedunia.

Sekutu-sekutu Washington dari Eropa juga mengkritik langkah Trump, memperingatkan kalau keputusan ini bisa memperburuk hubungan Palestina dengan Israel dan memicu kekisruhan di wilayah tersebut.

Baca Juga: Jelang Sidang Perdana, KPK Yakin Buktikan Keterlibatan Setnov

Kanselir Jerman Angela Markel berkata, “Pemerintah Jerman tidak mendukung keputusan ini, karena status Yerusalem harus diputuskan dalam bingkai pencarian solusi kedua negara,” menurut unggahan Twitter juru bicaranya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut aksi AS sebagai “keputusan AS yang patut disesalkan dan tidak mendapat dukungan Prancis, juga menyalahi hukum internasional dan resolusi DK PBB.”

Menteri Luar Negeri Inggris Boris Johnson berkata keputusan AS ini akan mengganggu usaha mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

Yerusalem tetap berada di pusat konflik Israel-Palestina, dengan Palestina berharap Yerusalem Timur – sekarang diduduki oleh Israel – menjadi ibu kota negara Palestina kelak.

Untuk diketahui, selain Israel sendiri, hanya sedikit negara yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota mereka. Negara-negara yang mengakui Yerusalem ibu kota Israel adalah AS, Taiwan, Vanuatu, dan Republik Ceko.

Hal yang mustahil

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI