Sedih saya. Ada orang hebat, orang pintar, orang berakhlak, nggak punya uang.
Banyak rekan-rekan saya, junior saya, pemimpin baik. Di TNI, saya tahu jenderal ini, jenderal itu. Luar biasa orang-orang ini.
Jenderal yang korupsi, yah tidak punya uang.
Tahu, (uang) pensiunnya (berpangkat) Letjen bintang tiga berapa? Rp4 juta. Kok kalian (penonton) tahu? Jangan-jangan itu kader Gerindra. Oh Kader PAN.
Benar, saya bertemu Ustad Salim, mantan duta besar 5 tahun, mantan anggota DPR-RI, mantan menteri pensiunnya berapa? Rp4 juta.
Ada yang mau maju gubernur, saya tanya. Ente punya uang?
Kalau untuk jadi gubernur minimal Rp300 miliar, itu paket hemat, pahe. Untung kita di Jakarta kemarin ada Sandi (Sandiaga Uno) yang punya duit-duit dikit. Tapi ada berapa orang kayak Sandi?
Kalau wajah-wajah kalian (peserta) susah nih jadi gubernur. Kalau saya raba-raba agak sulit. Nggak punya Rp300 miliar.
Saudara-saudara, tetapi demokrasi terancam. Semua mau dibeli. Semua harus disogok, ini benar atau tidak? Terserah, percaya atau tidak percaya kalian rasakan.
Kalian rasakan, bisa nggak dapat keadilan di Indonesia ini melalui pengadilan-pengadilan? Bisa nggak? Sulit-sulit. Bukan Tidak bisa, tapi sulit.
Baca Juga: 'Nyanyian' La Nyalla Soal Prabowo Tak Perlu Dibesar-besarkan