Suara.com - Partai Gerindra menegaskan, aksi Ketua Umum mereka Prabowo Subianto yang diarak sembari bertelanjang dada setelah menyatakan siap menjadi calon presiden pada Pilpres 2019, adalah hal biasa.
Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro mengatakan, peristiwa itu terjadi di sela-sela Rakornas partainya di Padepokan Garudayaksa, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/4/2018).
“Kejadian tersebut terjadi secara spontan yang menandakan antusiasme kader muda Gerindra, untuk memenangkan Prabowo,” kata Nizar, Kamis (12/4/2018).
Selain itu, kata Nizar, aksi telanjang dada Prabowo juga sekaligus ingin menunjukkan kesehatannya secara fisik.
"Pada prinsipnya juga menunjukan kesehatan fisik dia. Padahal kan acara sejak pagi sampai malam, itu kan kuat fisiknya. Jadi menunjukkan kesehatannya, fisiknya. Itu adalah cara dia menyemangati kepada kader-kader," ujar Nizar.
Nizar mengatakan, kesehatan fisik sangat penting bagi seorang calon Presiden, selain kecerdasan serta visioner.
Bertelanjang dada di tengah arak-arakan kader, adalah cara Prabowo berkomunikasi secara simbolik pada kadernya.
"Itu kan pada prinsipnya, itu acara internal, dia ingin menunjukkan semangat kepada para kadernya. Mungkin juga sama dengan cara-cara Pak Jokowi membagi-bagikan kaos, beras, itu kan cara komunikasi saja," tutur Nizar.
"Tapi itu spontan, sangat spontan sekali, karena acara berlangsung dari pagi sampai malam, yang ribuan kader itu, pengurus partai, pengurus, DPD, DPC, anggota DPRD, dari pusat. Ya spontanitas lah, itu menunjukan dia sangat sehat, dia diberi kesehatan oleh Allah, menunjukkan kesehatan sangat sip," Nizar menambahkan.
Baca Juga: Pertanyakan Deklarasi Jokowi-Muhaimin oleh PKB, Ini Alasan PPP
Untuk diketahui, aksi itu terekam video amatir dan viral di media-media sosial. Namun, aksi Prabowo itu mendapat cibiran warganet.