“Kami [yang naik sepeda motor] berangkat pukul 08.00 WIB sampai di TPS pukul 09.15 WIB. Menempuh perjalanan satu jam lebih tapi kami senang. Sebelum berangkat kami janjian dan berkumpul untuk berangkat bareng,” ujarnya kepada Semarangpos—jaringan Suara.com.
Supar mengatakan, warga hanya bisa berangkat naik sepeda motor karena keuangan RT tidak memungkinkan untuk menyewa mobil. Uang RT sudah habis untuk membeli paralon pengairan ke rumah warga.
“Jika naik ojek bayar Rp 100.000 sehingga memilih berboncengan. Pernah pada pemilu beberapa tahun lalu, menyewa mobil dengan tarif Rp 700.000 tetapi tadi [Rabu] naik sepeda motor karena tidak punya uang. Jika berjalan kaki melintas jalan setapak tidak mampu.”
Dia bercerita, dua warganya ada yang jalan kaki karena tidak kebagian tumpangan motor. Mereka adalah Ngatmin dan Norjo. Dua orang itu berjalan kaki turun gunung dan berangkat pukul 06.00 WIB tiba di TPS pukul 09.00 WIB.
Perjalanan tiga jam turun gunung sudah biasa dilakukan warga Dusun Kerjo. “Sekitar 20 warga Kerjo tidak turun karena berumur 70 tahun hingga 80 tahun dan merantau.”
Ketua KPPS TPS 03, Frendi Adi Prasetyo, mengatakan hasil perhitungan suara pasangan calon nomor 1, Ganjar-Yasin, menang dengan perolehan 149 suara dan pasangan nomor 2, Sudirman-Ida, memperoleh 50 suara.
“Total pemilih 208 orang dan jumlah suara rusak sembilan lembar. DPT [Daftar Pemilih Tetap] tercatat 315 dan C6 yang beredar sejumlah 249 lembar. Dari jumlah C6 yang beredar warga Dusun Kerjo terdapat 49 orang tetapi yang diterima pemilih sebanyak 40 orang. Tadi yang menggunakan hak pilih sekitar 20 orang atau 50 persen,” ujarnya.
Berita ini kali pertama diterbitkan Semarangpos.com dengan judul “Warga Bulu Sukoharjo Jalan Kaki 3 Jam demi Pilih Gubernur”
Baca Juga: Tak Kunjung Pulang, 3 Kasus Ini Masih Membelenggu Rizieq