Tri Hita Karana Masuk Bahasan IMF-World Bank 2018

Jum'at, 06 Juli 2018 | 19:40 WIB
Tri Hita Karana Masuk Bahasan IMF-World Bank 2018
Tari tradisional membuka pertemuan Presiden World Bank dan Gubernur Bali [Suara.com/Luh Wayanti].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Saya melihat Indonesia merupakan negara yang memiliki toleransi sangat tinggi, dimana berbagai agama dan keyakinan bisa hidup berdampingan didalamnya. Saya sangat kagum melihat hal ini,” ujarnya.

Namun, dari seluruh konsep Tri Hita Karana ini, Presiden Kim  melihat bahwa konsep hubungan manusia dengan lingkungan, saat ini menjadi ancaman untuk generasi penerus bangsa Indonesia.

Salah satu contohnya adalah kondisi sampah yang belum tertangani dengan maksimal, seperti  tempat yang Ia tinjau bersama rombongan adalah hutan mangrove yang terletak di daerah Suwung. Menurutnya, kondisi hutan dengan sampah plastic dimana-mana yang merupakan bawaan dari laut, cukup memprihatinkan.

 Untuk itu ia berharap agar masyarakat mulai dari pemimpin desa agar bekerjasama dengan pemerintah untuk secara cepat menangani permasalahan sampah ini. 

Di samping itu, ia menyampaikan bahwa World Bank akan  bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia  untuk menangani permasalahan sampah ini, terutama terkait permasalahan sampah plastik yang mulai mengancam lingkungan daerah-daerah yang ada di Indonesia termasuk pulau Bali.

Dalam acara  yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Maritim RI, Menteri Keuangan RI, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI,  Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI, Rombongan Delegasi Perwakilan IMF-World Bank Group, Kepala FKUB Bali, Jro Bendesa Agung, Rektor Universitas Udayana serta berbagai undangan lainnya.  

Semoga konsep Tri Hita Karana menjadi  tiga konsep yang menjadikan Bali siap menyambut  pertemuan kelas dunia.

Luh Wayanti

Baca Juga: Wow, Follower Ayu Ting Ting di Instagram Tembus 25 Juta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI