“Iya benar kami baru mendapat kabar, tapi itu kan pribadi tak hubungannya dengan perusahaan,” kata Urip.
Terhadap jasad Supartini, polisi sudah melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab utama kematiannya.
Dokter forensik Polda Kepri dr Leonardo SpF mengungkapkan, beberapa hasil autopsi yang ditemukan di tubuh mayat menunjukkan Tini dibunuh.
”Dalam rahim Supartini dijumpai gumpalan daging yang menyerupai janin berusia dua bulan,” tuturnya.
Selanjutnya, Supartini diketahui tewas bukan karena kehabisan nafas akibat tenggelam. Ia lebih dulu meninggal sebelum berada di dalam sungai Wacopek.
Tak hanya itu, Leonardo juga menyebutkan, ada bekas penganiayaan di tubuh Supartini, seperti pukulan benda tumpul di kepalanya yang menyebabkan tulang kepala retak dan memar pada otak.
“Terakhir, ditemukan bercak sperma di alat vital Supartini,” tandasnya.
Berita ini kali pertama diterbitkan Batamnews.co.id dengan judul ”4 Poin Mengejutkan Hasil Autopsi Mayat Supartini”
Baca Juga: Bendera Peserta Asian Games Pakai Bambu, Sandiaga: Jangan Julid