Mereka juga sempat melihat fajar di sel tanahan Mapolres. Saat itu mereka meluapkan kekesalan dan kemarahan dengan berteriak dan memaki tersangka.
“Kami belum puas tapi kami merasa sedikit lega sudah bisa melihat tersangka di dalam [sel],” ujar salah satu anggota keluarga Eka.
Kasatreskrim Polres Boyolali Ajun Komisaris Willy Budiyanto mengatakan, pihaknya terus melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. “Kami terus periksa tersangka dan saksi-saksi agar ini semua cepat selesai,” kata Willy.
Sebelumnya diberitakan, Eka yang mayatnya ditemukan di kebun Dukuh Banjarsari, Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Minggu (2/12), dibekap dan disetubuhi pelaku sebelum ditinggalkan di kebun.
Mayatnya lalu ditemukan warga di pinggir jalan antara dua kebun milik warga setempat pada Minggu pagi. Hal itu berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos dari akun Facebook Polres Boyolali.
Dalam akun yang sama diungkap, cara Fajar melakukan pembunuhan. Ia membunuh Eka dengan cara dibekap sampai tewas lalu disetubuhi. Setelah itu, Fajar meninggalkan mayat Eka begitu saja.
Berita ini kali pertama diterbitkan Solopos.com dengan judul “Kasus Pembunuhan Boyolali, Keluarga Eka Ingin Utang Nyawa Dibayar Nyawa”