SBY Sampai Minta Maaf
Beberapa pekan kemudian, sekitar di bulan September, cuitan Andi Arief bahkan sampai membuat sang Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta maaf kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Permintaan maaf itu ditulis SBY melalui akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono.
"Saya minta maaf kpd Presiden Jokowi & Jaksa Agung atas "tweet" Bung Andi Arief (AA), kader Demokrat, yg terlalu keras. Pernyataan spontan AA tsb mungkin berlebihan & membuat tak nyaman Pak Jokowi & Pak Prasetyo," tulis SBY Jumat (28/9/2018).
Duduk masalahnya adalah cuitan Andi Arief terkait hengkangnya Ketua DPD Partai Demokrat Sulawesi Utara, Vicky Lumentut yang menjadi kader Partai Nasdem.
Oleh beberapa kalangan, cuitan Andi Arief dinilai menyerang Jokowi dan Jaksa Agung Muhammad Prasetyo yang merupakan politisi Nasdem.
"Jokowi ini tahu apa pura2 gak tahu atau malah terlibat dalam urusan abuse of power jaksa agung yang menjadi ketua DPD Nasdem propinsi kejaksaan?," kata Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief_.
Dalam ciutannya, Andi Arief juga menyinggung soal ganti Presiden. Dia menuding Kejaksaan mempolitisasi kasus hukum.
"Kalau Jokowi memang terlibat dalam skandal jaksa agung jadi alat politik Nasdem, saya menyerukan #2018gantipresiden. Kejaksaan jadi alat politik Nasdem, lebih baik #2018gantipresiden dan pemilu dipercepat," ucapnya.
Baca Juga: Alasan Anies Tak Kunjung Teken Pergub Larangan Penggunaan Plastik