Suara.com - Agus Mulyono, perwakilan nelayan kapal cantrang yang diundang ke Istana Negara, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi setelah menginstruksikan kementerian terkait untuk tidak menangkap nelayan yang menggunakan cantrang. Pasalnya kata Agus, cantrang merupakan warisan leluhur nenek moyang.
"Saya makasih karena merasa dimanusiakan. Presiden pesan jangan ditangkap nelayan cantrang warisan leluhur kami," ujar Agus di acara silaturahim Presiden Jokowi bersama 300 nelayan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/1/2019).
Kebijakan tersebut membuat Agus mendukung Jokowi maju kembali di Pemilihan Presiden 2019. Ia juga berharap Capres nomor urut 01 itu terpilih kembali untuk periode yang kedua.
"Makanya saya konsen ke pak Jokowi maju lagi, jadi lagi" ucap Agus dengan semangat yang disambut tertawa tamu yang hadir.
Mendengar hal tersebut, Jokowi tampak tersenyum dan tertawa. Ia meminta Agus tak berkampanye terkait dirinya.
"Jangan kampanye loh pak," kata Jokowi.
Setelah itu, Jokowi langsung memberikan foto yang sudah dicetak bersama Agus. Pria yang tengah mengenakan baju batik lengan panjang berwarna putih ini mengaku senang bisa diundang ke Istana dan menyampaikan keluhannya ke Kepala Negara.
"Alhamdulillah. Pak Jokowi tetap yes," kata Agus.
Baca Juga: Pernikahan Ahok - Bripda Puput Disebut Bakal Digelar Tertutup
Agus juga mengatakan dirinya dan Jokowi sama-sama membutuhkan. Bahkan ia tak segan-segan meminta Jokowi untuk mencatat nomor teleponnya. Lagi-lagi ia kembali meneriakkan nama Jokowi.
"Kapan lagi saya curhat ke bapak kalau bukan sekarang. Saya butuh bapak, bapak juga butuh suara saya, masa saya. Hidup Jokowi hidup cantrang," lanjut Agus.
Jokowi yang melihat tingkah Agus langsung meminta Agus menghentikan kampanyenya tersebut.
"Sudah ah nanti Pak Agus kampanye terus. Itu tadi diberi foto. Foto itu mahal sekali. Itu ada tulisannya Istana Presiden," kata Jokowi seraya tertawa.
Dalam acara tersebut hadir pula, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Tenaga Ahli Utama Ngabalin dan Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki.