Gibran Tagih Rp 100 Juta ke Orang yang Yakin Ijazah Jokowi Palsu

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 23 Januari 2019 | 13:42 WIB
Gibran Tagih Rp 100 Juta ke Orang yang Yakin Ijazah Jokowi Palsu
Gibran Rakabuming (kiri) dan Kaesang Pangarep (kanan). [Suara.com/Adhitya Himawan]

Suara.com - Gibran Rakabuming Raka, putra pertama Presiden Jokowi, menagih janji pemberian uang Rp 100 juta dari orang yang menyangsikan keaslian ijazah SMA sang presiden.

Namun, Gibran menagih uang itu untuk menyindir sang pembuat sayembara, karena belakangan diketahui ijazah SMA Negeri 6 Surakarta milik ayahnya dibuktikan asli.

Hal tersebut bermula dari akun @albertpanjaitn di Twitter yang menuliskan, "Siapa bisa buktikan ijazah SMA 6 Jokowi adalah asli, saya beri hadiah Rp. 100 juta ! Cash ga pake ngutang," Selasa (15/1) pekan lalu.

Setelah SMA Negeri 6 Surakarta memastikan ijazah Jokowi asli, Gibran lantas mengomentari tulisan akun tersebut.

[Twitter/@chilli_pari]
[Twitter/@chilli_pari]

"Ini sudah cair belum ya?" tulis Gibran, Senin (21/1/2019).

Sebelumnya, warganet di media-media sosial memperdebatkan persoalan Presiden Jokowi , yang dituding berbohong mengenai riwayat pendidikannya.

Perdebatan itu bermula ketika akun Twitter bernama @IreneViena, Minggu (13/1), mengunggah tulisan yang mempertanyakan kebenaran riwayat pendidikan Jokowi.

Jokowi, yang kekinian menjadi Capres nomor urut 1 untuk Pilpres 2019, disebut akun itu merupakan alumni SMA Negeri 6 Surakarta.

Sang presiden, kata akun tersebut, menempuh pendidikan di SMAN 6 Surakarta tahun 1977 sampai 1982. Namun, ia mengklaim, SMAN 6 Surakarta baru ada pada tahun 1986.

Baca Juga: Sejumlah Makam Pejuang di TMP Rusak Akibat Terjangan Puting Beliung

Bahkan, pemilik @IreneViena menegaskan berani mati dan masuk neraka kalau tulisannya itu tidak benar.

[Twitter/IreneViena]
[Twitter/IreneViena]

“Jika benar Presiden Joko Widodo adalah mantan siswa SMA 6 Surakarta antara tahun 1977 sampai 1982, saya rela mati sekarang dan masuk neraka. Kok nekat? ya nekat dong. SMAN 6 Surakarta baru ada tahun 1986. Jadi Jokowi SMA nya di mana? Emboh, bukan urusanku,” tulisnya.

Namun, akun itu dibantah oleh banyak warganet. Akun @DionYuliar misalnya, mengunggah hasil bidik layar Wikipedia yang menyebutkan SMAN 6 Surakarta sudah berdiri tahun 1975.

“SMAN 6 Surakarta berdiri tahun 1975 dengan nama Sekolah Menengah Persiapan Pembangunan (SMPP) Nomor 40 Surakarta. Walaupun bernama SMPP, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum SMA.”

Sementara akun @EllaZefa mengatakan, dirinnya merupakan alumni SMAN 6 Surakarta dan mengetahui Jokowi adalah seniornya.

"Setahu aku tahun 1975 lho berdirinya ini SMA. Kabar-kabarin ya mbak kalau sudah di neraka," sindirnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI