Malaikat-malaikat Kecil yang Mangkat di Masjid Christchurch

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 17 Maret 2019 | 14:17 WIB
Malaikat-malaikat Kecil yang Mangkat di Masjid Christchurch
Wanita muslim memeluk putrinya saat berada di depan Masjid Al Noor Selandia Baru, dua hari setelah penembakan massal, Sabtu (17/3/2019). [AFP/ Michael Bradley]

Dalam daftar korban tewas Brenton, termasuk pengungsi dan imigran dari sejumlah negara, siswa sekolah menengah, balita, akademisi, dan pemimpin organisasi muslim setempat.

Pejabat pemerintah telah mengonfirmasi bahwa setidaknya enam warga Pakistan, empat Yordania dan empat Mesir termasuk di antara yang tewas.

Kedutaan Besar Saudi mengonfirmasi dua warganya terluka. Sementara orang Indonesia, satu tewas dan satu masih dalam perawatan.

Kematian Prajurit Kecil

“Prajurit kecilku mati sahid,  oh ya Allah, terimalah dia, prajurit kecilku yang pemberani,” ratap John Milne kepada New Zealand Herald.

John menangisi kematian putranya yang baru berusia 14 tahun, Sayyad Milne. Ia menjadi salah satu korban tewas dalam pembantaian di Masjid Al Noor.

Sayyad Milne, seperti siswa Muslim lainnya, dibebaskan dari belajar di kelas setiap Jumat untuk salat. Ia terbiasa Jumatan di Masjid Al Noor.

Warga lintas agama di Christchurch Selandia Baru memberi pelukan kepada warga Muslim di depan Masjid Al Noor yang menjadi lokasi penembakan massal pada Jumat (15/3/2019). [AFP/ Michael Bradley]
Warga lintas agama di Christchurch Selandia Baru memberi pelukan kepada warga Muslim di depan Masjid Al Noor yang menjadi lokasi penembakan massal pada Jumat (15/3/2019). [AFP/ Michael Bradley]

Sang ayah menuturkan, belum mendapat informasi resmi tentang kematian anaknya dari pejabat setempat.

“Tapi aku tahu dia terbunuh. Aku melihat dalam rekaman live si pembunuh keji itu. Saat dia membantai putraku. Aku melihat putraku berdarah di lantai masjid,” tuturnya.

Baca Juga: Kota Surabaya akan Tambah Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

John juga mendapat informasi dari jemaah yang selamat bahwa putranya meninggal dalam masjid itu.

“Jemaah itu mengatakan kesaksiannya, betapa beraninya putraku. Aku sedih, sulit melihat anakku dibantai. Tapi aku bangga terhadap prajurit kecilku. Aku tahu di mana di berada kini. Aku tahua dia dalam damai.”

Setelah Maut Tak Menjemput di Suriah

Khaled Mustafa terpaksa mengubur dalam-dalam impian indah agar keluarganya bisa hidup bahagia di Selandia Baru, setelah susah payah keluar dari Suriah yang dilanda peperangan melawan teroris ISIS.

Khaled, bersama dua putranya yang kecil-kecil, yani Hamza (14) dan Zaid (13), menjadi korban penembakan di Masjid Al Noor.

Khaled dan Hamza meninggal dunia. Sementara Zaid harus menjalani operasi selama enam jam dan belum tahu sang ayah dan saudara lelaki tercintahnya telah tiada.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI