Teroris di Selandia Baru Dipastikan Tidak Terinspirasi dari Game PUBG

Media asing sempat mispersepsi karena pernyataan sang teroris yang terpotong.
Suara.com - Teroris di Selandia Baru Dipastikan Tidak Terinspirasi dari Game PUBG.
Sebelumnya ramai diberitakan bahwa pelaku penembakan di Selandia Baru terinspirasi dari Game PUBG atau Fortnite.
Beberapa media asing dari Australia dan Selandia Baru bahkan mengakui adanya salah persepsi karena pernyataan sang teroris yang terpotong. Kini sebagian besar dari media Australia dan Selandia Baru sudah menarik dan merevisi berita tersebut karena terjadi mispersepsi.
Hal tersebut disinyalir karena Tarrant melakukan live streaming seperti para gamer melakukannya ketika bermain game PUBG atau Fortnite.
Ternyata terdapat misspersepsi mengenai manifesto berjudul The Great Replacement yang diunggah oleh Brenton Tarrant.
Mengutip Sidney Morning Herald (SMH), bahwa Tarrant terinspirasi dari game Fortnite berdasarkan kata-katanya seperti berikut.

Berdasarkan pernyataan asli Brenton Tarrant kepada publik yang bersumber dari Nex 24, ia mengaku mengenal game-game tersebut namun menambahkan kata ''No'' yang berarti bahwa ia tidak terinspirasi dari game tersebut.
Dalam pernyataannya, terdapat sebuah pertanyaan yang berbunyi ''Apakah kamu diajari kekerasan dan ekstremisme melalui permainan video, musik, sastra, film?''
Jawaban dari Tarrant adalah ''Ya, Spyro the dragon 3 mengajari saya etno-nasionalisme. Fortnite melatih saya menjadi pembunuh dan melakukan gaya pamer di depan mayat musuh saya. Tidak,''
Baca Juga: PUBG Mobile Gandeng Machine56 Luncurkan In-game Item dan Streetwear Eksklusif
Ia juga mengaku bahwa ketika muda dulu ia merupakan seorang komunis. Akhirnya ia menjadi seorang anarkis dan terakhir menjadi eco-fasis.
Catatan Redaksi:
Artikel ini merupakan bagian dari konten Cek Fakta Suara.com. Dibuat seakurat mungkin dengan sumber sejelas mungkin, namun tidak mesti menjadi rujukan kebenaran yang sesungguhnya (karena masih ada potensi salah informasi). Lebih lengkap mengenai konten Cek Fakta bisa dibaca di laman ini. Pembaca (publik) juga dipersilakan memberi komentar/kritik, baik melalui kolom komentar di setiap konten terkait, mengontak Redaksi Suara.com, atau menyampaikan isu/klaim yang butuh diverifikasi atau diperiksa faktanya melalui email [email protected]