Suara.com -
Senin pagi (11/3/2019) lalu, berhembus kabar di grup WhatsApp wartawan tentang ditemukannya janin manusia di mushala Stasiun Garum, Blitar, disertai unggahan foto janin beralas tisu yang memerah oleh rembesan darah.
Suara.com pun segera meluncur dan mendapati belasan wartawan dan anggota Polsek Garum dan Reskrim Polres Blitar telah berkumpul di lokasi.
Nampak Kapolsek Garum AKP Rusmin sedang berbincang dengan sejumlah wartawan di salah satu sudut halaman parkir stasiun. Sementara Kasat Reskrim Polres Blitar AKP Sodik Efendi terlihat masuk ke ruang kepala stasiun.
Setelah bertanya ke sana-ke mari, didapatlah kronologi bagaimana janin yang diduga janin manusia itu ditemukan pertama kali oleh petugas kebersihan stasiun sekitar pukul 04.30 WIB.
Sederet pertanyaan mengantri jawaban. Mungkinkah seorang penumpang kereta keguguran di mushala? Atau seseorang yang bukan penumpang sengaja menggugurkan kandungannya di dalam stasiun?
"Kereta pertama yang berhenti di stasiun ini adalah KA Penataran, sekitar pukul 4.55 Wib. Tidak mungkin ini berhubungan dengan penumpang," jelas Sodik dengan salah satu tangannya memegang manifes penumpang KA Penataran dari Blitar ke Surabaya pagi itu.
Suara.com menanyakan mungkinkah penumpang yang menunggu kedatangan KA Penataran di Stasiun Garum dan keguguran saat sedang menunggu?
"Pintu stasiun ini dibuka hanya beberapa menit sebelum kereta pertama tiba, dan itu setelah pukul 04.30 Wib," ujarnya sembari mengingatkan bahwa ada beberapa ekor kucing yang tinggal di lingkungan stasiun.
Beberapa wartawan yang masih bertahan di warung kopi di stasiun Garum pun belum puas dengan jawaban yang ada.
Baca Juga: Fakta Baru, Mayat Lelaki yang Membusuk di Indekos Pakai Identitas Palsu
Mereka, termasuk Suara.com, memperbincangkan berbagai kemungkinan terkait siapa kira-kira yang menggugurkan atau keguguran di mushala itu.
Seorang wartawan muda yang mulai frustrasi dengan pertanyaan-pertanyaan tak terjawab memotret seekor kucing yang kebetulan lewat dan mengunggah foto kucing tersebut ke grup WhatsApp disertai keterangan, "inilah pelakunya."
Hari berganti hari, pertanyaan-pertanyaan tak terjawab itu pun menguap, hingga muncul pesan di grup WhatsApp, Senin petang (1/4/2019), dari Kasubag Humas Polres Blitar Iptu M Burhanuddin:
"Kesimpulan hasil pemeriksaan Medis dan Otopsi janin di RS Bhayangkara Kediri bahwa Janin tersebut bukan Janin Manusia".
"Drama" di Stasiun Garum hari itu tiba-tiba seperti berubah menjadi kisah menggelikan.
Tapi dari sudut pandang lain tidaklah demikian.
Di Stasiun Garum hari itu tercermin kesigapan anggota kepolisian dalam merespon laporan masyarakat, dan para pekerja media yang tak jemu merangkai kabar dan bersabar atas berbagai teka-teki peristiwa.
Beberapa wartawan pun segera merespon hasil otopsi atas janin yang telah dipastikan sebagai janin hewan tersebut.
"Hahaha....aku sudah lupaaaa....hahaha...." tulis seorang wartawan perempuan dengan disertai sebaris emoji yang meluapkan kegeliannya.
"Jadi hewan apa pak?" tulis yang lain.
"Wo, itu pasti janin kucing yang di foto itu. Huahahaha..." sergah seorang wartawan surat kabar regional Jatim dalam Bahasa Jawa.
Menanggapi berbagai komentar wartawan, Burhan menjawab datar: "Janin hewan, cuma hewan apa tidak diketahui..." tulisnya diakhiri dengan emoji ekspresi salam.
Dan kegaduhan dari kabar terbaru tentang temuan janin itu segera tergantikan oleh rentetan ritual ucapan selamat ulang tahun kepada Si Wartawan Muda pengunggah foto kucing waktu itu.
Lantas, janin hewan apakah yang ditemukan di mushala Stasiun Garum itu?
KOPI SUARA adalah kisah dan cerita di balik jurnalis kami mereportase berbagai peristiwa di seluruh nusantara dan belahan dunia.
Kontributor : Agus H