Bandingkan dengan Prabowo, Ini 4 Alasan Pandji Pragiwaksono Pilih Jokowi

Senin, 22 April 2019 | 16:13 WIB
Bandingkan dengan Prabowo, Ini 4 Alasan Pandji Pragiwaksono Pilih Jokowi
Aktor yang juga komika Pandji Pragiwaksono berpose usai kunjungan ke kantor redaksi Suara.com, Jakarta, Selasa (16/10). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Dari segi rekam jejak, aktor sekaligus penyanyi rap ini beranggapan, Prabowo hingga saat ini masih hanya bisa melakukan kepemimpinan militer, yang kaku dan tak bisa dilawan, berbeda dari kepemimpinan sipil.

Di sisi lain, Jokowi dianggapnya memiliki track record yang lebih mumpuni untuk menjadi pemimpin bangsa.

Kendati demikian, Pandji Pragiwaksono tak mengabaikan kasus penyiraman air keras yang menyebabkan kerusakan mata penyidik senior KPK Novel Baswedan. Ia menyampaikan, sempat bertemu Novel Baswedan dan diberi tahu susahnya meminta Presiden Jokowi untuk mengungkap pelakunya.

"Lu minta-minta ke presiden lu, presiden lu bilang, 'Ya kan sudah ada tim pencari fakta, ya kita kembalikan pada aturan hukum yang berlaku,' sementara Mas Novel bilang, 'Ini yang ngelakuin jendral polisi. Lu mau ngembaliin pada sistem yang berlaku, itu melibatkan polisi,'" terang Pandji Pragiwaksono dengan raut wajah sedih.

Namun, sebagai pekerja seni, Pandji Pragiwaksono mengaku merasakan pertumbuhan ekonomi warga Indonesia setelah dipimpin Jokowi. Hal itu terlihat dari banyaknya orang yang membeli tiket pertunjukan seni.

3. Program dan gagasan

"Terus terang janji-janjinya Prabowo-Sandi banyak yang dekat dengan hati gue. Sebenarnya, lebih tepatnya janjinya Sandi, bukan janjinya Prabowo," jelas penulis kelahiran Singapura ini.

Janji-janji yang dimaksud adalah revisi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), menjadikan Novel Baswedan sebagai jaksa agung, dan membuat satu kartu multifungsi.

Sedangkan untuk program-program Jokowi, Pandji Pragiwaksono mengaku tidak akan begitu merasakan dampaknya, tetapi karena realisasinya lebih logis dan memungkinkan, maka dari itu ia lebih setuju dengan Jokowi.

Baca Juga: TKN Jokowi - Ma'ruf Tantang BPN Prabowo - Sandiaga Buka Data Real Count

Tak hanya itu, ayah dua anak ini juga ingin melihat periode kedua seorang presiden, yang biasanya lebih idealis dan tak lagi terkesan berhati-hati

"Term kedua biasanya lebih progresif, lebih idealis, lebih apa adanya, lebih all out karena 'toh gue enggak akan kepilih lagi, ya sudah gue jalani saja apa adanya.' Nah ini yang kepengin gue lihat dari Pak Jokowi, ada gebrakan-gebrakan apa," katanya.

4. Suara hati

Pada aspek keempat ini, Pandji Pragiwaksono mengakui alasannya kurang logis, karena memang muncul dari hati, yakni, ia tak ingin ada lagi pertarungan babak ketiga antara Jokowi dan Prabowo.

Menurutnya, jika yang terpilih pada Pilpres 2019 adalah Prabowo, maka Jokowi bisa saja nyapres lagi pada 2024, dan lagi-lagi, bersaing dengan Prabowo.

Sementara itu, jika Jokowi terpilih lagi, pada 2024 Prabowo kemungkinan tidak akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden karena sudah terlalu tua, lalu munculah nama-nama baru yang bisa jadi lebih seru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI