Ilmuwan yang sudah melakukan 35 proyek riset bidang halal selama 20 tahun ini telah memublikasikan karyanya di lebih 200 publikasi jurnal internasional dan memiliki lima paten.
Irwandi juga sudah meraih 50 penghargaan ilmiah internasional, termasuk Asia Pacific Young Scientist Award 2010 by SCOPUS, Habibie Award bidang Kedokteran dan Bioteknologi 2013, disamping King Faisal Prize itu sendiri.
Sebuah Majalah terkemuka Tanah Air juga menobatkannya menjadi Tokoh Ikon Teknologi 2018.
Tahun lalu, berita Irwandi menerima King Faisal International Prize menjadi berita utama di kebanyakan media dalam dan luar negeri, karena namanya disejajarkan dengan nama-nama besar tokoh penerima sebelumnya, seperti Perdana Menteri Tun Mahathir (Malaysia) atau Presiden Erdogan (Turki). Irwandi yang sering dijuluki “Profesor Halal” merupakan orang Indonesia kedua yang menerima King Faisal Prize, setelah mantan Perdana Menteri Dr Mohammad Natsir, 40 tahun lalu.
King Faisal Prize sering dianggap sebagai Nobel Prize-nya Dunia Islam. (Antara)