Ini juga sama sekali tidak benar. Saya tidak pernah menulis seperti itu, dari sumber tulisan itu. Kemudian ditulis dan akhirnya menjadi viral semua mengecam kepada saya. Dan itu akhirnya merugikan nama saya, meruntuhkan nama saya.
Ini pembunuhan yang secara tidak sadar dilakukan oleh seseorang. Sesuatu yang tidak diungkapkan, kemudian ditulis dan dibaca oleh berbagai kalangan dan kemudian seolah-olah saya mempercayai itu pada saya tidak seperti itu.
Tetapi sekali lagi sebagai sosiolog, fenomena yang terjadi di masyarakat saya sering mengungkapkan dalam bentuk tulisan, dalam bentuk perbicangan diberbagai tempat, bukan berarti saya mempercayai. Tetapi saya mengungkapkan fenomena sosial yang dipercayai oleh masyarakat kita.
Dan itu sesungguhnya harus disadari, setiap yang kita ungkapkan itu belum tentu merupakan kepercayaan kita atau keyakinan kita. Tetapi sekali lagi sangat ditentukan oleh latar belakang kita. Kalau saya sebagai sosiolog selalu merujuk apa yang saya ungkapkan itu apa yang saya lihat, yang saya dengar, yang saya baca dari fenomena sosial yang terjadi di masyarakat kita.
Jadi sekali lagi, di Bulan Ramadan yang penuh keberkahan ini mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama umat Islam yang sedang menunaikan bulan puasa untuk menjauhi fitnah. Krena fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan.
Membunuh satu orang itu seolah-olah kita membunuh seluruh masyarakat. Oleh karena itu kita harus menghindari hal-hal yang merusak diri kita, merusak orang lain, dan merusak masyarakat kita.
Saya insyallah berusaha setiap saya menulis saya tidak akan memfitnah orang lain, tidak akan mengumbar kebencian, tidak akan menjelekkan siapapun. Apalagi, yang disebut dalam tulisan itu Presiden Jokowi. Bagaimanapun beliau adalah seorang presiden, kita harus menghormati, kita harus menghargainya.
Tetapi jangan lah sesuatu yang tidak diungkapkan itu kemudian diputar balik untuk mengadu domba dan untuk menyerang siapapun. Karena, saya di dalam prinsip hidup saya tidak kan pernah melakukan itu.
Saya kira itu saja, sekali lagi terima kasih. Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjauhi kita dari perbuatan fitnah yang sangat tercela dan sangat dikecam di dalam Islam.
Baca Juga: Tuding Menang Pilpres Pakai Pulung, TKN Yakin Jokowi Maafkan Rektor UIC