Suara.com - Tiga kecamatan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, terendam banjir sejak Minggu (9/6) akhir pekan lalu.
Tapi, bagi Agusalim dan Mardiana, banjir tak menghalangi niat mereka untuk mengucapkan ijab qabul demi mengarungi biduk rumah tangga.
Keduanya, melangsungkan pernikahan di tengah kepungan banjir di Kelurahan Lancirang, Kecamatan Dua Pitue.
Jauh-jauh hari, Agusalim dan Mardiana sudah merencanakan menggelar resepsi pernikahan di bawah terowongan sekitar halaman rumah mempelai perempuan.
Tapi karena banjir setinggi lebih dari 1 meter sehingga merendam rumah, acara tersebut terpaksa ditunda.
Apalagi, kursi-kursi tamu yang sudah ditata rapi di lokasi resepsi, sudah diungsikan oleh warga. Keduanya hanya melangsungkan prosesi ijab qabul.
Sebelum melaksanakan ijab qabul di rumah mempelai perempuan, keduanya dievakuasi oleh aparat Polri dan TNI memakai perahu karet.
“Kapolsek Dua Pitue Polres Sidrap Bapak Ramli Kamran beserta jajarannya sedang membantu masyarakat calon pengantin mempelai pria untuk melaksanakan akad nikah saat banjir melanda Kabupaten Sidrap,” tutur akun Facebook Vndee sebagai keterangan video yang viral tersebut.
Tiga Kecamatan Terendam
Baca Juga: Hari Kelima Banjir Samarinda, Sekitar 20 Ribu Jiwa Terdampak
Tiga kecamatan di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, terendam banjir, Minggu, akibat meluapkan Sungai Tanru Tedong menyusul tingginya intensitas curah hujan sejak tiga hari terakhir.
Pemerintah Daerah melalui Bupati Sidrap Dollah Mando, langsung menginstruksikan jajarannya untuk memberikan penanganan darurat terkait banjir tersebut.
"Saya perintahkan instansi terkait melakukan tindakan yang perlu agar bencana banjir bisa tertangani dengan baik," kata Bupati saat berada di lokasi bencana seperti diberitakan Antara.
Tiga kecamatan yang terendam banjir yakni Kecamatan Dua Pitue, Kecamatan Pitu Riawa dan Kecamatan Pitu Riase.
Kepada masyarakat, Dollah berharap tetap berhati-hati dan tetap waspada serta meminta bantuan bila dalam kondisi darurat untuk dievakuasi dan diberikan pertolongan sesegera mungkin.
"Diharapkan orang tua tidak membiarkan anak-anaknya bermain air karena dikhawatirkan mengancam keselamatan jiwanya. Begitu juga tim untuk terus memantau debit air yang semakin meninggi bila hujan terus turun hingga beberapa waktu ke depan," papar Dollah.
Ia juga menyampaikan, Pemerintah Daerah bersama unsur TNI-Polri senantiasa siap membantu warga jika sewaktu-waktu dibutuhkan atau dalam kondisi darurat untuk segera diberikan pertolongan.
Dollah juga melakukan peninjauan ke beberapa titik banjir yang menggenangi fasilitas umum, pemukiman dan persawahan penduduk.
Dia ditemani Kepala Pelaksana Badan Penanganan Bencana Daerah (BPBD) Sidrap, Siara Barang, Camat Dua Pitue H Andi Bachtiar, dan sejumlah SKPD terkait.
Turut serta dalam peninjauan, Kapolsek Pitu Riase Iptu Sudirman, Kapolsek Dua Pitue Iptu Ramli dan Danramil 1420-05, Pelda Muh Ridwan.
Ia mengintruksikan pada dinas terkait seperti BPBD Sidrap dan aparat kecamatan, desa maupun kelurahan setempat untuk mengambil langkah penanganan darurat.
Berikut tiga wilayah Kecamatan yang dilanda banjir di Kabupaten Sidrap.
Kecamatan Dua Pitue meliputi:
1). Kelurahan Tanru Tedong
2). Kelurahan Salomallori
3). Desa Salobukkang
4). Desa Padang Loang
5). Desa Padangloang Alau
6). Desa Salobukkang
7). Desa Kalosi
8). Desa Kampale.
Kecamatan Pitu Riawa Meliputi :
1). Kelurahan Lancirang
2). Desa Sumpang Mango.
3). Desa Aju Bissu
4). Desa Dongi
5). Desa Lasiwala
6). Desa Bulu Cendrana
Kecamatan Pitu Riase Yakni :
1). Desa Bola bulu (3 dusun terisolir/terjebak banjir)
2). Desa Botto.