Tiga Tahun Angka Perceraian di Agam Meningkat Karena Penggunaan Medsos

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 25 Juli 2019 | 02:40 WIB
Tiga Tahun Angka Perceraian di Agam Meningkat Karena Penggunaan Medsos
Ilustrasi media sosial. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meningkatnya angka perceraian yang terjadi di Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat disinyalir terjadi karena keberadaan media sosial.

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Kepala Pengadilan Agama (PA) Lubuk Basung Laila Nofera Bakar seperti dilansir Covesia.com - jaringan Suara.com pada Rabu (24/7/2019).

Laila mengatakan untuk wilayah kerja PA yang meliputi empat kecamatan yaitu, Kecamatan Lubuk Basung, Tanjung Mutiara, IV Nagari dan Palembayan, tercatat dalam tiga tahun terakhir ada 811 permohonan cerai yang diajukan. Dari jumlah tersebut, lebih kurang 360 kasus karena pertengkaran antara suami istri yang disebabkan media sosial.

"Angka perceraian mengalami peningkatan tiap tahunnya, pada tahun 2017 permohonan cerai masuk sebanyak 275 kasus, pada tahun 2018 meningkat menjadi 308 kasus, dan hingga Juli 2019 ini sudah masuk 228 kasus, salah satu penyebab terbesar adalah tidak adanya kontrol diri dalam menggunakan media sosial," ujarnya saat di konfirmasi Covesia.com Rabu (24/7/2019).

Menurutnya hal itu tidak akan terjadi jika pasangan suami istri bisa membatasi diri. Lantaran melalui medsos, pasangan bisa bertemu dengan teman lama dan berkenalan dengan orang baru. Interaksi-interaksi yang dilakukan tersebut, jelas Laila, membuat hubungan jarak jauh bisa terasa dekat.

"Jika dilakukan secara terus menerus oleh lawan jenis bisa menimbulkan kedekatan yang bersifat negatif, serta kerahasiaan komunikasi pesan bisa menjurus kepada perselingkuhan, pengguna media sosial lebih leluasa bercerita, curhat masalah pribadi dan keluarga sehingga menemukan kenyamanan," lanjutnya.

Lebih lanjut dikatakan Laila, keakraban di medsos akan menimbulkan hasrat ingin bertemu dengan lawan interaksi. Dari pertemuan ini, lanjutnya, bisa menimbulkan rasa suka yang terlarang.

"Meskipun tidak ada niat untuk selingkuh tingginya interaksi di Medsos bisa membuat kurangnya komunikasi dan keterbukan suami istri, hal itu juga bisa menimbulkan kecurigaan dan tidak adanya saling percaya," terangnya.

Menurut Laila, hal tersebut tidak akan terjadi jika ada rasa saling percaya dan keterbukaan antara suami-istri dengan memperbanyak berkomunikasi dengan keluarga serta diimbangi dengan belajar tentang agama.

Baca Juga: Song Joong Ki - Song Hye Kyo Resmi Cerai!

"Media sosial adalah wadah mempermudah komunikasi, jangan sampai kemudahan tersebut bisa menghancurkan rumah tangga, batasi wakru ber media sosial serta perbanyaklah berkomunikasi dengan pasangan," imbaunya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI