Suara.com - Tony (45) bersama istri dan dua anaknya tewas terpanggang saat terjadi kebakaran di dalam ruko miliknya, Jalan K, Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (5/8/2019) dini hari. Tragisnya, satu keluarga itu tewas terbakar dalam kondisi berpelukan.
Di ruko itulah, Tony telah tiga tahun berwirausaha dengan berjualan peralatan untuk sembahyang umat Buddha.
"Korban tinggal di sini sekitar 3 tahunan. Dia sehari-hari berjualan untuk keperluan sembahyang umat Buddha," kata warga sekitar bernama Arifin (45) di lokasi kejadian.
Hanya saja, Arifin tak mengetahui secara pasti di mana sebelumnya keluarga Tony tinggal dan berjualan.
"Yang saya tahu, keluarga itu sehari-hari berjualan keperluan untuk sembahyang umat Buddha," kata Arifin.
Arifin pun menceritakan detik-detik Tony yang kembali masuk ke ruko dua lantai yang terbakar tersebut. Mulanya, Tony sempat keluar ketika mengetahui ada kobaran api di ruko miliknya.
Namun, pelarian Tony dari kobaran api urung dilakukan. Musababnya, ia mendengar jerit sang istri bernama Jeny (45) yang meminta pertolongan. Tak hanya itu, dua buah hati Tony, Erica Wisely (17) dan Kent Wisely (8) juga masih berada di lantai dua.
"Suaminya sempat keluar, masuk lagi, mungkin mau jemput istri sama anaknya kali. Masih di dalam, di lantai dua," sambungnya.
Namun, keempatnya malah terjebak di lantai dua ruko tersebut. Arifin menduga jika para korban sempat pingsan akibat kepulan asap dan akhirnya meregang nyawa karena terbakar.
Baca Juga: Kebakaran Teluk Gong, Keluarga Tony Tewas Terpanggang saat Lampu Menyala
"Jadi mungkin suaminya turun dulu dan mau buka pintu, lalu masuk lagi.Tapi mau turun lagi sudah tidak keburu," papar Arifin.
"Terjebak asap kayaknya. Mungkin suaminya keluar, masuk lagi bisa, cuman mau keluar lagi sudah kejebak. Pas masuk lagi, api sudah membesar," tambahnya.
Saat ditemukan, satu keluarga tersebut dalam posisi berpelukan dan sudah hangus terbakar.
Sebelumnya, Satu keluarga di Jalan K, Teluk Gong, Penjaringan, Jakarta Utara ditemukan tewas, Senin (5/8/2019) dini hari. Penemuan empat korban tersebut bermula dari kebakaran yang melanda sebuah ruko di lokasi tersebut.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Penjaringan, Komisaris Polisi Mustakim menerangkan, kebakaran diduga karena korsleting listrik. Sebab, ada kabel di lantai dasar yang terlepas.
Api dengan cepat menyebar karena dagangan korban kebanyakan memunyai materi kertas dengan mudah membuat api terus menyala.