Jarak rumah korban ke rumah sakit sekitar 40 menit lamanya. Saat di perjalanan itulah bayi korban meninggal dunia. Meski telah meninggal, Ervan tetap membawa bayinya ke rumah sakit.
"Kami terus berjalan sampai RS Syafira ditangani dokter sana. Sekitar lima menit, ujungnya tak bisa diselamatkan. Pengakuan rumah sakit akibat virus kabut asap ini," ujarnya.
Kini, suasana duka menyelimuti kediaman korban. Anak semata wayangnya yang ditunggu meninggal dunia, yang bahkan belum sempat diberikan nama. Jenazah rencananya dimakamkan pada hari ini di TPU Binjai, Kecamatan Tenayan Raya, Pekanbaru.