Pensiun Jadi Menteri Pariwisata, Ini Kegiatan Arief Yahya

Minggu, 03 November 2019 | 18:00 WIB
Pensiun Jadi Menteri Pariwisata, Ini Kegiatan Arief Yahya
Menteri Pariwisata periode 2014-2019. (Dok : Kemenparekraf)

Bahkan sampai akhir masa kepemimpinan Arief, Oktober 2019, Indonesia masih masuk ranking 1 dari Top 20 Besar Dunia dari Readers Choice Awards 2019, yang dikeluarkan media Condé Nast Treveler, yang dipilih oleh para pembaca dan viewers-nya dari seluruh dunia.

Indonesia nomor 1, disusul Thailand, Filipina no 8, dan Vietnam 10. Hanya 3 negara itu di ASEAN yang masuk top 20.

Banyak orang yang menyangka awards itu tidak berarti apa-apa. Dalam ilmu branding, itu sangat diperlukan.

Setidaknya ada 3C. Pertama, Calibration. Artinya Indonesia mengalahkan banyak negara itu, sudah melalui kriteria yang sama, global standard, sudah dikalibrasi dengan acuan yang sama.

Kedua, Confidence! Percaya dirinya meningkat, karena Indonesia bisa mengalahkan banyak negara yang hebat di pariwisata. Indonesia paling banyak dibicarakan di online media.

Ketiga, Credibility! Kemenangan dan pengakuan oleh media internasional itu menjadi sangat penting. Diakui, bukan hanya oleh insan pariwisata di Tanah Air, tapi juga para travellers dunia.

“Semoga akan terus menjaga branding Wonderful Indonesia di mata dunja.

Branding itu tidak boleh berhenti, terus di-create, agar abadi dan terus dibangun. Dia mencontohkan Nike, salah satu brand ternama di dunia.

Dia tidak pernah berhenti untuk menjadi yang terbaik, termsuk persaingan antara Pepsi dan Coca Cola, nyaris tidak pernah selesai berkompetisi menjadi yang terbaik.

Baca Juga: 3 Senjata Pamungkas Kemenpar Gaet 20 Juta Wisatawan

Brand Wonderful Indonesia sendiri semakin diperhitungkan di kancah internasional. Dari country branding, Wonderful Indonesia naik menjadi peringkat 47, yang sebelumnya tidak punya peringkat.

Itu sudah mengalahkan Truly Asia Malaysia di urutan 96, dan Amazing Thailand di posisi 83.

Arief yakin, optimistis, pariwisata Indonesia akan bergulir semakin cepat, akan berkembang semakin pesat.

“Ini seperti keniscayaan. Pariwisata sudah menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah CPO. Ibarat bola salju, sudah menggeling kencang, dan akan terus membesar,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Didien Junaedy berharap, potensi yang ada di dalam diri Arief bisa dimaksimalkan.

"Melihat reputasi Pak Arief Yahya, komitmen beliau pada pekerjaan, serta sukses 5 tahun membawa pariwisata ke level dunia, sayang rasanya kalau potensi anak bangsa ini tidak diberdayakan. Apalagi Arief Yahya andal di banyak bidang, khususnya di marketing, strategic management, dan digital," papar Didien.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI