Suara.com - Korban wabah virus corona di China telah mencapai 52 orang dengan 1.287 kasus, baik yang positif maupun yang terduga. Hal ini membuat orang-orang di negara lain menjadi resah, termasuk Indonesia.
Bahkan tagar #TolakSementaraTurisChina ikut masuk dalam daftar trending topik di Twitter.
Pantauan Suara.com, tagar #TolakSementaraTurisChina masuk dalam daftar trending topik di Twitter Indonesia pada Minggu (26/1/2020) pagi.
Tagar ini telah dipakai pada 9.186 cuitan warganet. Ia bersanding dengan hastag lain yang berkaitan dengan virus corona.
Warganet yang menggunakan tagar #TolakSementaraTurisChina bukan bermaksud bersikap rasis. Menurut mereka ini adalah upaya untuk melindungi negara. dari virus corona.
Seperti yang cuitan yang ditulis oleh @afniiii1 berikut ini.
"Save Indonesian people! not racist but our country must be safe from corona virus. @jokowi #TolakSementaraTurisChina."
Warganet yang sangat getol menggemakan tagar #TolakSementaraTurisChina adalah akun @Raj4Purwa.
Ia mendesak pemerintah untuk segera memberlakukan travel warning.
Baca Juga: Johny Indo Akan Dimakamkan di TPU Selapajang Jaya
"Kenapa cuma turis tagarnya, TKA (tenaga kerja asing) China berarti bisa donk ? #TolakSementaraTurisChina . Eh Um, semua TKA China menggunakan visa Turis, bukan visa kerja!" cuit @Raj4Purwa.
Ia pun menambahkan, "Semisal Bali, kalau sudah terjangkit, apa gak pada kabur tuh turis yang sudah ada, dan semua negara bakal mengeluarkan travel warning, ruginya nambah!"

Untuk diketahui, jumlah korban meninggal virus yang menyerang paru-paru itu bertambah menjadi 52 orang hingga Minggu (26/1/2020) pagi. Sementara tiga dokter Beijing dinyatakan positif sepulang dari Wuhan, Provinsi Hubei, sebagai daerah pertama ditemukannya kasus itu.
Sementara itu Thailand telah melaporkan lima kasus, Australia melaporkan empat, Singapura, Prancis, Jepang dan Taiwan tiga, Vietnam, Korea Selatan dan Amerika Serikat masing-masing dua, dan Nepal satu.
Virus dengan gejala demam, batuk dan kesulitan bernafas ini dapat ditularkan melalui kontak manusia.
Sehingga bandara di seluruh dunia telah meningkatkan pemeriksaan terhadap setiap turis.