238 WNI yang Dikarantina di Natuna Dapat Jatah Makan Rp 300 Ribu per Hari

Jum'at, 07 Februari 2020 | 18:48 WIB
238 WNI yang Dikarantina di Natuna Dapat Jatah Makan Rp 300 Ribu per Hari
Petugas medis menyemprotkan cairan disinfektan pada Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya tiba di Pangkalan Udara Raden Sajad, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu (2/2). [ANTARA FOTO/Kementerian Luar Negeri RI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sayangnya, cuitan tersebut justru mendapat komentar miring dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang justru memprotes @anindita_ayu lantaran dianggap mementingkan diri sendiri.

Seperti akun @Gwangjegalnim yang mengatakan, "Aku kira mbaknya khawatirin WNI yang pulang dari Wuhan untuk dapat fasilitas lebih baik. Ternyata mbaknya khawatirin diri sendiri gara-gara gak dapat masker."

Sementara akun @spprms menimpali cuitan itu dengan komentar, "Mbaknya ketakutan tapi yang dibahas kondisi hanggarnya. Kalau mbak takut jangan berusaha mendekat ke daerah hanggar ya mbak, apalagi sampai ngevideoin, dll. Itu sih yang cari gara-gara dirinya sendiri".

Cuitan warga Natuna soal kelayakan tempat karantina WNI dari Wuhan. (Twitter)
Di lain pihak, akun @GiaPratamaMD yang semula di-mention kemudian memberi tanggapan mengenai pertanyaan kelayakan tempat karantina WNI. Sebagai ahli medis, ia mengatakan lokasi tersebut layak.

"Layak. Segala kebutuhan dasar terpenuhi. Karena memang ini bukan dalam keadaan normal, ini sedang karantina pencegahan penyebaran penyakit. Bukan karantina Indonesian Idol," tulisnya.

Walhasil, tanggapan tersebut menjawab rasa penasaran @anindita_ayu.

Untuk diketahui, tim evakuasi yang terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, TNI, Polri, dan BNPB telah mengevakuasi 238 WNI dari total 245 WNI yang berada di Wuhan, Hubei, China pada Sabtu (1/2).

Mereka di karantina di Lanud Raden Sadjad, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Rencananya selama 14 hari mereka akan menjalani observasi dan monitoring yang diawasi oleh Kemenkes.

Pemilihan lokasi karantina di Natuna membuat warga lokal khawatir virus corona akan masuk ke wilayahnya, mereka melakukan aksi demonstrasi bahkan hingga berujung kericuhan pada Minggu (2/2).

Baca Juga: Mahfud MD Sebut Pemerintah Sempat Kaget Evakuasi WNI dari Wuhan ke Natuna

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI