Di Surga Tak Ada Rasa Sakit: Cerita-cerita Warga Wuhan yang Tak Tertolong

Reza Gunadha Suara.Com
Minggu, 16 Februari 2020 | 17:48 WIB
Di Surga Tak Ada Rasa Sakit: Cerita-cerita Warga Wuhan yang Tak Tertolong
[Gerry Fletcher/BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Pada malam sebelum kakeknya meninggal, Huang menemani kakek-neneknya di koridor. Ia terus mengobrol dengan neneknya hingga tidak menyadari kakeknya kehilangan kesadaran.

Setelah menghabiskan waktu di koridor, akhirnya ada satu tempat tidur tersedia untuk sang kakek sebelum ia meninggal. Huang berada di samping ranjangnya sampai menit terakhir.

Ia menulis di Weibo, media sosial seperti Twitter di China: "Kakek, beristirahatlah dengan tenang. Tidak ada lagi rasa sakit di surga."

"Banyak pasien meninggal tanpa ditemani anggota keluarga dan bahkan tidak bisa saling melihat untuk terakhir kalinya."

Kini neneknya tengah berjuang melawan sakit di rumah sakit, dan Huang menghabiskan waktu sebanyak mungkin dengannya.

"Obat-obatannya tidak ada yang efektif. Dokter mengatakan kepada saya untuk tidak berharap, dan menurut dokter nenek saya harus berjuang sendiri," katanya.

"Kami hanya menyerahkannya kepada takdir."

Sejak 7 Februari, Xiao Huang merasa tidak enak badan dan sekarang telah dikarantina selama dua minggu di sebuah hotel.

'Ia mulai batuk darah' – Da Chun

Baca Juga: Temuan Baru, Plasma Darah Bisa Dijadikan Obat Pasien Virus Corona COVID-19!

Pada awal Januari, Da Chun menceritakan ibunya terserang demam. Awalnya keluarga menyangka ia hanya terkena flu.

Mereka sudah mendengar sedikit tentang penyakit misterius yang secara diam-diam menyebar di kota yang berpenduduk 11 juta itu.

Namun sudah seminggu demamnya tidak juga mereda, meski ia sudah disuntik di klinik. Pada tanggal 20 Januari, ia membawa ibunya ke klinik rawat jalan yang diperuntukkan bagi orang-orang yang menderita demam.

Untuk diketahui, pada hari yang sama, otoritas China baru mengakui virus corona bisa ditularkan antarmanusia.

Setelah melihat hasil pemindaian di dada dan tes darah, dokter memberi tahu mereka bahwa ibunya telah terinfeksi virus corona baru.

"Hingga kini, saya masih tidak percaya," kata Da Chun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI