Wajib Tahu! Ini Tanda-Tanda Banjir Bandang Akan Terjadi Meski Tidak Hujan

Dany Garjito Suara.Com
Sabtu, 22 Februari 2020 | 15:16 WIB
Wajib Tahu! Ini Tanda-Tanda Banjir Bandang Akan Terjadi Meski Tidak Hujan
Ilustrasi sungai. (Foto: Antara/Rivan Awal Lingga)

Suara.com - Terdapat tanda-tanda akan terjadi banjir bandang meskipun di daerah hilir sungai cerah atau tidak hujan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau kepada seluruh warga masyarakat agar tetap mewaspada potensi kejadian cuaca ekstrem, yang meliputi hujan lebat disertai kilat petir dan angin kencang, ataupun hujan dengan durasi yang panjang, karena dapat berdampak terjadinya longsor, banjir dan banjir bandang.

Reni Kraningtyas selaku Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta mengatakan bahwa cuaca ekstrem tersebut dipicu oleh pertumbuhan awan-awan konvektif (awan cumulonimbus) secara intensif.

"Kejadian banjir bandang umumnya dipicu oleh hujan dengan intensitas lebat atau hujan berdurasi panjang, yang terjadi di hulu sungai," katanya dalam rilis seperti dikutip dari Harianjogja -- Jaringan SuaraJogja.id, Sabtu (22/02).

Adapun tanda-tanda kejadian banjir bandang ini antara lain terlihatnya awan hitam tebal ke arah hulu sungai, meskipun cuaca di daerah hilir sungai cerah atau tidak hujan.

BACA JUGA: Alami Trauma, Korban Selamat Susur Sungai SMP 1 Turi Tak Mau Makan

BMKG juga menyampaikan bahwa bulan Februari ini diprediksi masih merupakan puncak musim hujan dan cuaca ekstrem. Hal tersebut diperkirakan akan terjadi sampai bulan Maret 2020.

Basarnas Yogyakarta mengatakan peristiwa hanyutnya siswa SMPN 1 Turi, Jumat (21/2), tidak didahului tanda-tanda hujan dan air meluap secara tiba-tiba

Sebelumnya diberitakan, siswa SMPN 1 Turi hanyut karena Sungai Sempor meluap tiba-tiba.

Baca Juga: Pakar UGM soal SMPN 1 Turi: Susur Sungai Bukan Nyemplung, Tapi di Pinggir

Basarnas DIY Wahyu Effendi mengatakan Sungai Sempor meluap tiba-tiba sehingga menghanyutkan siswa SMPN 1 Turi Sleman, DI Yogyakarta, ketika melakukan kegiatan pramuka susur sungai.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Yogyakarta Wahyu Efendi mengatakan peristiwa hanyutnya ratusan siswa, Jumat (21/2), tidak didahului tanda-tanda hujan dan air meluap secara tiba-tiba.

BACA JUGA: DPR Minta Kurikulum Pramuka Dievaluasi Menyeluruh

"Cuaca saat kejadian berawan. Tidak ada tanda hujan. Aliran sungai tidak terlalu deras, saat kegiatan susur sungai, tiba-tiba air meluap," kata Wahyu Efendi di Sleman, seperti dikutip Suarajogja.id dari Antara.

Setelah sungai meluap, siswa-siswa Kelas 7 dan 8 SMPN 1 Turi yang sedang melaksanakan susur sungai langsung hanyut terbawa arus deras sungai.

Sri Sultan Minta Aktivitas di Sungai Disetop

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI