5 Kebijakan Anies Baswedan di Jakarta yang Tuai Polemik

Rabu, 18 Maret 2020 | 13:58 WIB
5 Kebijakan Anies Baswedan di Jakarta yang Tuai Polemik
Anies Baswedan seusai menghadiri acara di komplek Masjid At-Taqwa Attahoriyah, Jalan KH. Abdullah Syafei, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Minggu (19/11/2017). (suara.com/Dwi Bowo Raharjo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

4. Becak
Saat kampanye Pilkada 2017, Anies pernah menjanjikan akan mengupayakan agar becak dapat kembali beroperasi di ibu kota. Setelah menjadi gubernur, Anies mengajukan revisi Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum yang mengatur agar becak dapat bebas beroperasi di jalanan ibu kota.

Kebijakan tersebut mendapatkan kecaman dari banyak pihak. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menolak revisi peraturan tersebut dan menilai cara berpikir Anies mundur ke belakang.

5. Kain Waring
Kebijakan Anies lainnya yang menjadi kontroversi adalah pemasangan kain waring di Kali Item, Jakarta Utara. Pengadaan kain tersebut menelan anggaran hingga Rp 580 juta.

Pemasangan kain tersebut bertujuan agar bau tak sedap di kali tak tercium. Setelah dipasang, kain tersebut tak banyak menyerap bau. Bau anyir masih tetap tercium kuat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI