AS Tuding China Cari Untung dari Pandemi Corona Covid-19

Rabu, 22 April 2020 | 07:32 WIB
AS Tuding China Cari Untung dari Pandemi Corona Covid-19
Pejalan kaki melintas di trotoar Kota Wuhan selama masa lockdown karena virus corona. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat terus mendesak agar China diperiksa terkait pandemi virus corona alias Covid-19. Terbaru, Penasihat Gedung Putih Peter Navarro, Senin, menuduh China menahan data awal infeksi virus corona.

Menurut Navarro, China ingin memenangkan persaingan komersial untuk membuat vaksin. Amerika Serikat telah berulang kali meminta Beijing untuk berbagi data awal mengenai wabah tersebut.

"Salah satu alasan mengapa mereka mungkin tidak membiarkan kami masuk dan memberi kami data tentang virus ini lebih awal. Mereka bersaing untuk membuat vaksin dan mereka berpikir ini hanya perlombaan bisnis yang kompetitif. Itu adalah peluang bisnis sehingga mereka dapat menjual vaksin ke dunia," kata Navarro kepada Fox Business Network.

"Tapi kita akan mengalahkan mereka. Kita akan mengalahkan mereka karena kepemimpinan Presiden Trump," Kata Navarro seperti dikutip dari laman Solopos.com--jaringan Suara.com--, Rabu (22/4/2020)

Ia mengatakan Departemen Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan (HHS) Amerika Serikat telah memulai kerja sama dengan sejumlah perusahaan. Trump telah menunjuk Navarro, seorang kritikus keras China, untuk menangani masalah jalur pasokan yang berkaitan dengan pandemi virus corona.

Virus Corona China

Saat ini tidak ada perawatan atau vaksin yang disetujui untuk Covid-19. Penyakit pernapasan yang disebabkan oleh virus corona yang telah membunuh lebih dari 165.854 orang secara global, dengan lebih dari 2,41 juta orang terinfeksi.

Amerika Serikat memiliki lebih dari 760.000 infeksi virus corona yang dikonfirmasi dan lebih dari 41.100 kematian. Pemerintah AS telah menghentikan kesepakatan dengan Johnson & Johnson dan Moderna Inc.

Amerika Serikat mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan setidaknya dua perusahaan lain untuk mempersiapkan produksi sejumlah besar vaksin corona.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Kulit Dua Dokter China Menghitam karena Masalah Hati

Sebagian besar pejabat kesehatan masyarakat mengatakan tidak ada vaksin yang diperkirakan siap digunakan hingga setidaknya 2021.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI