Suara.com - Dua peristiwa tragis yang terjadi hampir bersamaan memicu amarah massa yang berujung pada pembakaran rumah Kepala Kampung Gunung Agung, Kecamatan Terusan Nunyai, Kabupaten Lampung Tengah.
Akar persoalan berawal dari dugaan penyelewengan bantuan sosial (bansos), namun memuncak ketika seorang warga kritis, Suryadi, tewas dalam duel berdarah.
Insiden bermula dari keresahan warga atas penyaluran bantuan sosial yang dianggap tidak adil.
Nama Kepala Kampung Gunung Agung mulai diperbincangkan ketika sejumlah warga mencurigai adanya praktik kotor dalam distribusi bantuan sosial (bansos).
Isu ini memanas di media sosial dan menjadi sorotan publik setelah video seorang warga bernama Suryadi menjadi viral.
Dalam video tersebut, Suryadi menyuarakan kemarahannya.
Dengan nada tinggi, ia menyebut bahwa tanda tangannya dipalsukan dan haknya atas bansos digelapkan.
“Saya tidak terima bansos saya diambil, beras saya dijual. Saya membela kebenaran,” ujar Suryadi dengan penuh emosi.
Namun, perjuangan Suryadi berakhir tragis.
Baca Juga: Santri 13 Tahun Dihabisi Remaja Kembar Gara-Gara Sandal: Ini Kronologinya
Pada Sabtu pagi (17/5/2025), ia terlibat duel berdarah di Pasar Bandar Agung dengan seorang pria bernama Agus Sadewo, yang diketahui masih memiliki hubungan keluarga dengan kepala kampung yang sedang jadi sorotan warga.