Suara.com - Dokter sekaligus influencer Tirta Mandira Hudhi atau yang disapa Dokter Tirta meminta insiden perampokan yang dialaminya tak dikaitkan dengan teori konspirasi. Sebab menurutnya kejahatan tetaplah kejahatan.
Menurut Dokter Tirta inti daripada insiden tersebut ialah bahwa dirinya menjadi korban perampokan tanpa perlu dikatakan dengan konspirasi.
Terlebih yang terpenting menurutnya, kekinian dirinya dalam keadaan baik-baik saja.
"BTW kejahatan ya kejahatan, jangan disangkut pautin konspirasi yoww, intinya kemalingan hahaha," tulis dr. Tirta lewat akun Instagram @dr.tirta seperti dikutip Suara.com, Selasa (4/5/2020).
"YANG PENTING SAYA BERSYUKUR NYAWA SELAMAT, GA DITEMBAK, ALHAMDULILLAH!" imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dokter Tirta pun memastikan bahwa kejadian tersebut tidak akan menyurutkan niatnya untuk menjadi bagian dari relawan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Dia memastikan tidak akan kapok dan dengan timnya akan tetap menjadi relawan.
"Kami tetap dan akan menjadi relawan. Beware guys," ujarnya.
Diskusi Teori Konspirasi
Baca Juga: Dokter Tirta: Saya Bersyukur Gak Ditembak, Alhamdulillah!
Sebelumnya, warganet diramaikan dengan teori konspirasi virus Corona dalam diskusi yang dilakukan dr. Tirta dengan drummer Superman Is Dead (SID), Jerinx.
Salah satu poin penting dari hasil diskusi itu adalah, irta meminta agar orang-orang tidak berpikiran tertutup atau enggan menerima ide atau hal-hal baru setelah ramai pembahasan teori konspirasi virus corona.
Pernyataan Dokter Tirta itu viral dan banyak dibagikan oleh warganet. Seperti video yang diunggah oleh akun Twitter @Ilhamfalah01 pada Kamis (30/4/2020).
Dalam video yang diunggah @Ilhamfalah01 ini, Tirta mengatakan, "Jangan sampai teori konspirasi itu membuat kalian closed-minded. Tetap open-minded sesuai kata-kata bli Jerinx."
Mengambil tema "Teori Konspirasi x Realita Rumah Sakit", Tirta dan Jerinx berdiskusi secara daring melalui Instagram live pada Rabu (29/4/2020) malam.
Diskusi keduanya dimulai sekitar pukul 20.00 WIB yang disiarkan melalui akun Instagram masing-masing, yakni @dr.tirta dan @jrxsid.
Pada kesempatan itu, Tirta berharap warganet yang menyaksikan agar percaya pada hati nurani sendiri dan tidak gampang mengeluarkan opini mentah.
"Percayalah pada hati nurani kalian. Jangan gampang percaya pada siapapun. Jangan gampang percaya sama Dokter Tirta, Cipeng, Bli Jerinx atau apapun MSM, cari berita yang sesuai kalian baru kalian bisa mengeluarkan opini," katanya.
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada ini menegaskan, "Bukan berarti kalau kita kena Covid langsung mati, enggak. Covid itu ada. Danger-nya ada tapi bisa sembuh."
Tirta yang kini menjadi relawan penanggulangan Covid-19 juga mengingatkan kepada warganet untuk tetap disiplin menerapkan langkah pencegahan penularan Covid-19.
"So, positive, be positive, optimis, jauhi sesuatu yang berbau negatif. We can do this together. Kuat kita bersinar. Terus cuci tangan. Tetap pakai masker. Jaga jarak. Bli Jerinx pun tetap di rumah aja," ujar Tirta.
Unggahan akun @Ilhamfalah01 kemudian dibagikan ulang oleh Tirta melalui akun Twitter pribadinya, @tirta_hudhi.

Dokumen Covid-19 Raib
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, dokter Tirta menjadi korban perampokan. Kaca mobil BMW miliknya dipecah hingga laptop dan dokumen terkait Covid-19 raib.
Insiden tidak mengenakan itu pun disampaikan dokter Tirta lewat akun Instagram-nya pada, Senin (4/5/2020) sekira pukul 19.00 WIB.
Menurut Dokter Tirta peristiwa tersebut terjadi tatkala dirinya tengah memarkirkan mobil di sebuah minimarket di kawasan BSD, Serpong, Tanggerang.
"Teror itu nyata nggak sadar diikutin. Baru mampir minimarket abis konsolidasi bahas APD lokal. Kaca mobil saya pecah, Alhamdulilah nyawa masih aman! Stay safe!," tulisnya.

Berdasar keterangan dokter Tirta, barang-barang yang berhasil digondol perampok tersebut yakni satu unit laptop dan beberapa dokumen. Salah satunya, yakni dokumen terkait hasil uji APD lokal.
"Tim saya kehilangan satu laptop .dan beberapa dokumen, salah satunya hasil uji APD lokal wkakaakak. Apa untungnya cuk nyolong berkas," ujarnya.
Atas kejadian tersebut dokter Tirta pun mengaku telah melaporkan kepada aparat kepolisian. Dia berharap kasus tersebut dapat segera terungkap.
"Kami sedang berkoordinasi dengan polisi setempat untuk mengungkapnya," tandasnya.