Suara.com - Para ahli astronomi sedang sibuk belakangan ini. Akhir April lalu mereka sibuk melihat hilal yang menandai awal bulan Ramadan. Sekali lagi ini akan dilakukan menjelang akhir Ramadan.
Tapi masih banyak yang bisa diamati di langit malam hari.
Jika tak percaya, lihatlah sendiri ke angkasa di malam hari. Bulan sabit, Planet Jupiter dan Planet Venus seperti ingin bermain dengan kita.
Di manapun Anda berada di dunia salah satu buah dari pembatasan gerak secara global, atmosfer Bumi menjadi lebih terang, tak terganggu polusi, jadi kita bisa melihat langit malam dengan lebih jelas.
Apakah kita tinggal di kota, di daerah industrial atau di tempat yang tenang di pedalaman, jika cuaca sedang cerah, maka pengamatan terhadap bintang akan menyenangkan.
Keluarlah di malam hari, dan manfaatkan sebaik-baiknya. Berikut adalah beberapa yang bisa kita temukan.
Senyuman di langit
![Pemandangan langit malam yang seolah tersenyum di masa karantina wabah corona. [Dok. BBC/Getty]](https://media.suara.com/pictures/original/2020/05/07/14506-pemandangan-langit-malam-yang-seolah-tersenyum-di-masa-karantina-wabah-corona.jpg)
Fenomena ini lebih mudah terlihat bagi kita yang tinggal di dekat khatulistiwa.
Ini adalah salah satu contoh terbaik “mekanisme bekerjanya sistem tata surya,” kata Ed Bloomer, ahli astronomi yang bekerja di Greenwich Planetarium.
Baca Juga: Berdasarkan Zodiak, Ini Pilihan Kegiatan yang Cocok Buatmu Selama Karantina
Karena Bumi dan Bulan berada di orbitnya masing-masing, bulan sabit pada bulan Mei bisa terlihat seperti senyum raksasa di cakrawala, tergantung di mana kita berdiri.
Namun yang akan membuat fenomena ini sangat spesial adalah berkat adanya dua planet paling terang, Venus dan Jupiter, yang terlihat di atas bulan sabit, dan memberi kesan bahwa keduanya menjadi “mata” yang melengkapi senyum si bulan sabit.
Tata surya seperti sedang tersenyum kepada manusia di Bumi.
Untuk pengamatan yang ideal, silakan lihat dari jendela atau tempat terbuka pada tanggal 16 Mei, dan tetap waspada karena fenomena ini terjadi tidak terlalu lama sesudah matahari terbenam.
“Gampang terlewat,” kata Bloomer mengingatkan.
Sekalipun ini merupakan peristiwa yang jarang terjadi, tetapi bukan sesuatu yang tak biasa.