Pilihan New Normal, LIPI: Vaksin Virus Corona Kemungkinan Lama Ditemukan

Senin, 18 Mei 2020 | 21:02 WIB
Pilihan New Normal, LIPI: Vaksin Virus Corona Kemungkinan Lama Ditemukan
Kendaraan melintas di bawah videotron imbauan peraturan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di ruas tol Jor di kawasan Pasar Rebo, Jakarta, Kamis (16/4). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Pengetatan protokol COVID-19 itu dilakukan antara lain dengan wajib memakai masker di semua lokasi dan kondisi, wajib menjaga jarak di semua aktivitas, menjaga kebersihan, sterilisasi aneka benda yang dipertukarkan, serta harus ada panduan dan protokol ringkas untuk semua jenis aktivitas.

Pengerahan seluruh infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) harus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas uji berbasis tes diagnostik cepat dan PCR untuk deteksi COVID-19.

Dalam hal ini, pengadaan nasional untuk tes diagnostik cepat dari sumber teruji, dengan pengujian di Indonesia, bila perlu dirakit di Indonesia jika impor bahan. Begitu juga, pentingnya pengadaan nasional untuk tes kit uji PCR.

Untuk peningkatan kapasitas pengujian, maka perlu rekrutmen dan pelatihan SDM untuk operator swab dan ekstraksi sampel di berbagai fasilitas BSL-2, serta rekrutmen SDM untuk analisa hasil uji.

Alat PCR yang ada di seluruh instansi dan kampus dikelola secara terpadu dan tidak perlu dipindah, sehingga distribusi sampel dapat diatur dengan baik dan hasil cepat keluar.

LIPI juga merekomendasikan pembentukan tim pakar untuk setiap sektor untuk evaluasi dan pemberian rekomendasi teknis lebih lanjut secara berkala. Tim pakar bisa meliputi praktisi dan ilmuwan di sektor terkait, serta ahli epidemiologi.

Rekomendasi harus berbasis data dan perkembangan sains terkini dari seluruh dunia.

Langkah lain yang juga penting adalah penguatan ketahanan dengan mempercepat riset terkait dengan konten lokal termasuk dalam pengembangan suplemen penguat imunitas tubuh dari bahan alam lokal, karakteristik biologi virus SARS-CoV-2, pembuatan bahan dan tes kit uji PCR lokal, pengembangan perangkat tes diagnostik cepat lokal, pengembangan berbagai alat sterilisasi barang berbasis disinfektan, UV-C atau ozon nanomist, yang dapat diimplementasikan di berbagai sarana publik seperti rumah sakit, sekolah, kampus, dan mal.

Handoko menuturkan perlunya penciptaan model bisnis baru untuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) melalui teknologi tepat guna berbasis riset, sehingga bisa menjangkau pasar yang lebih luas dengan daya tahan lebih lama.

Baca Juga: Sambut New Normal, DIY Bersiap Perkuat Berbagai Sektor Pariwisata

Masyarakat bisa dibantu dalam pengemasan makanan olahan lokal seperti menggunakan kaleng dan pouch, serta diversifikasi produk yang sudah ada. (Antara)

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI