Aku Tak Bisa Bernapas, Kalimat Terakhir George Floyd Picu Aksi Anti Rasis

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 30 Mei 2020 | 09:40 WIB
Aku Tak Bisa Bernapas, Kalimat Terakhir George Floyd Picu Aksi Anti Rasis
Sejumlah bagian Minneapolis, Amerika Serikat, hebat terbakar sejak Kamis (28/5/2020) pagi, setelah warga setempat turun ke jalan memprotes kematian George Floyd. [Antifa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Apa tanggapan akan insiden ini?

Saudara lak-laki Floyd, Philonise Floyd berharap personel polisi yang terlibat dalam kasus ini mendapat hukuman mati.

"Saya tidak akan mendapatkan kembali saudara laki-laki saya," ujarnya kepada CNN pada Kamis (28/05).

"Kami butuh keadilan," ujarnya kemudian.

Dengan mata berkaca-kaca, dia mengatakan petugas yang "mengeksekusi saudaranya di siang bolong" harus ditangkap dan dia "muak melihat banyak orang kulit hitam meninggal dunia".

Dia menambahkan dia memahami alasan dibalik kerusuhan yang dipicu oleh kematian saudara laki-lakinya.

Kepala Kepolisian Minneapolis Medaria Arradondo meminta maaf atas "rasa sakit, kesedihan dan trauma" yang disebabkan oleh kematian Floyd dan mengatakan departemennya telah berkontribusi pada "hilangnya harapan" di kota itu.

Ketua Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet juga mengutuk kematian Floyd, dengan mengatakan bahwa peran "diskriminasi ras yang mengakar" harus diakui dan ditangani.

Dia menyerukan para pemrotes untuk bertindak secara damai, dan agar polisi "berhati-hati untuk tidak tidak membuat situasi lebih tegang".

Presiden Donald Trump "sangat kecewa" ketika dia melihat rekaman kematian Floyd, kata sekretaris pers Gedung Putih Kayleigh McEnany kepada wartawan, Kamis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI