Covid-19 Bukan Pandemi Terakhir, Ilmuwan Peringatkan Ada Penyakit Baru

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 08 Juni 2020 | 20:31 WIB
Covid-19 Bukan Pandemi Terakhir, Ilmuwan Peringatkan Ada Penyakit Baru
[BBC]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kita telah menciptakan "badai" untuk penyakit dari satwa liar menyebar ke manusia dan menyebar dengan cepat ke seluruh dunia, para ilmuwan memperingatkan.

Perambahan hutan mempercepat proses itu.

Pandangan ini datang dari para ahli kesehatan global yang mempelajari bagaimana dan di mana penyakit baru muncul.

Sebagai bagian dari upaya itu, mereka sekarang telah mengembangkan sistem pengenalan pola untuk memprediksi penyakit hewan liar mana yang paling berisiko bagi manusia.

Upaya ini dipimpin oleh ilmuwan dari Universitas Liverpool, Inggris, namun itu merupakan bagian dari upaya global untuk mengembangkan cara untuk mempersiapkan dengan baik penangangan pandemi di masa mendatang.

'Kami menghindari lima peluru'

"Selama 20 tahun terakhir, kita memiliki enam ancaman signifikan - SARS, MERS, Ebola, flu burung dan flu babi," ujar Profesor Matthew Baylis dari Universitas Liverpool kepada BBC News.

"Kita telah menghindari lima peluru, namun yang keenam mengenai kita.

"Dan ini bukan pandemi terakhir yang akan kita hadapi, jadi kita perlu untuk menilik penyakit dari alam liar secara lebih dekat."

Baca Juga: Bukan Coronawati, Rekomendasi Nama Bayi Terpopuler selama Pandemi Covid-19

Sebagai bagian dari pemeriksaan, dia dan koleganya telah mendesain sistem prediksi pola yang menyediakan data tentang penyakit alam liar yang sudah kita ketahui.

Dari ribuan bakteri, parasit dan virus yang telah diketahui sains, sistem ini mengidentifikasi petunjuk yang terkubur dalam jumlah dan jenis spesies yang mereka infeksi.

Sistem itu menggunakan petunjuk-petunjuk tersebut untuk menyorot mana yang paling mengancam manusia.

Jika sebuah patogen ditandai sebagai prioritas, para ilmuwan bisa langsung melakukan penelitian untuk menemukan pencegahan atau perawatan sebelum wabah terjadi.

"Ini akan menjadi langkah lain, selain mencari tahu penyakit mana yang bisa menjadi pandemi, namun kita telah membuat kemajuan dalam langkah pertama ini," ujar Baylis.

Pelajaran dari karantina wilayah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI