Pandemi Corona Antar Seorang Ibu Hadapi Memori Kelam Pembunuhan Anaknya

Senin, 13 Juli 2020 | 21:34 WIB
Pandemi Corona Antar Seorang Ibu Hadapi Memori Kelam Pembunuhan Anaknya
Pandemi Covid-19 lecut keberanian Yuki Tsukamoto (53) untuk menghadapi memori kelam pembunuhan putrinya. [Dok. The Asahi Shimbun/Masato Yanagidani).

Di tengah waktu luang, dia kerap membersihkan rumah orang tuanya yang terletak tak jauh dari kediamanya.

Saat itulah Tsukamoto teringat dengan barang-barang milik putri sulungnya. Dia khawatir apabila terkena Covid-19, kamar dan barang milik sang anak tidak ada yang membersihkan.

Sejak lama, Tsukamoto tak ingin ada orang lain yang menyentuh barang-barang anaknya. Dia ingin merwatanya sendiri, layaknya sebuah kenangan.

Pandemi Covid-19 lecut keberanian Yuki Tsukamoto (53) untuk menghadapi memori kelam pembunuhan putrinya. [Dok. The Asahi Shimbun/Masato Yanagidani).
Pandemi Covid-19 lecut keberanian Yuki Tsukamoto (53) untuk menghadapi memori kelam pembunuhan putrinya. [Dok. The Asahi Shimbun/Masato Yanagidani).

Proses Merelakan

Kegiatan bersih-bersih yang dilakukan Tsukamoto terhadap kamar dan barang-barang sang anak membawanya pada ketentraman batin.

Dia mulai memilah-milah barang mana saja yang harus segera dibawa ke pengepul sampah dan barang mana saja yang seharusnya dia tetap simpan dengan rapi.

Saat membaca buku esai yang diberikan sekolah kepada masing-masing ibu setelah tragedi pembunuhan itu, Tsukamoto menangis.

Dia tak kuasa membendung air mata kala menemukan seuntai rambut kusut milik Kana.

Tsukamoto tak menampik terlalu diliputi emosi saat memilah dan membongkar barang-barang putrinya.

Baca Juga: Keji! Janda Diperkosa 7 Lelaki, Sempat Buang Air Lantas Dirudapaksa Lagi

"Aku tidak hanya membuang barang-barangmu, Kana. Saya juga membuang (beberapa barang milik) kakek dan nenek, karena kami adalah keluarga," ujar Tsukamoto dalam hati kepada Kana.

Tsukamoto memutuskan untuk menyimpan piyama yang dikenakan Kana di pagi hari sebelum dia terbunuh.

Sang ibu berkata bahwa dia masih perlu waktu untuk memikirkan apakah akan membuang barang-barang lainnya.

"Ini adalah proses langkah demi langkah. Aku akan mencoba lagi ketika aku memiliki keberanian untuk membuat keputusan," jelasnya.

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?