Viral Isu Klepon Bukan Jajanan Islami, Ini Kata Pakar Media Sosial

Rabu, 22 Juli 2020 | 20:03 WIB
Viral Isu Klepon Bukan Jajanan Islami, Ini Kata Pakar Media Sosial
Gambar viral kue klepon tidak Islami (Twitter)

"Bagi mereka yang senang dengan isi flyer ini, keyword yang sering dituliskan adalah 'kadrun'. Mereka percaya kalau kelompok ini yang membuat flyer. Sedangkan mereka yang curiga, kebanyakan mencari klarifikasi atau menuding kelompok lawannya yang membuat dan menggoreng sendiri," ujar Ismail.

Ia berpendapat residu Pilpres masih tampak sangat kuat di isu ini.

Ismail mengatakan, "Perolehan suara yang tak jauh terpaut bedanya, jelas membuat dua cluster pro-kontra yang relatif seimbang pendukungnya. Ini tentu tidak mudah untuk dileburkan tanpa upaya serius. Setiap saat siap untuk saling serang".

Ia mengingatkan bahwa gambar, flyer dan narasi yang memakai isu-isu atau karakter sensitif dari salah satu kelompok menjadi bahan bakar yang murah untuk memanaskan polarisasi kedua cluster residu pilpres tersebut.

"Dalam kondisi seperti ini, siapa yang mengedepankan akal, pikiran, dan moral, serta yang pro NKRI (K = kesatuan, bukan pro salah satu kubu), yang akan bisa membedakan mana yang benar dan yang salah. Lainnya akan mudah hanyut terbawa isu," pungkas Ismail.

Utas selengkapnya dari Ismail Fahmi dapat dibaca di sini.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI