Pandemi Corona, Masjid SMB Jayo Wikramo Palembang Potong Kurban Malam

Kamis, 30 Juli 2020 | 16:26 WIB
Pandemi Corona, Masjid SMB Jayo Wikramo Palembang Potong Kurban Malam
Masjid Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Jayo Wiramo Palembang, Sumatera Selatan. (Suara.com/Rio)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News
Masjid Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Jayo Wiramo Palembang, Sumatera Selatan. (Suara.com/Rio)
Masjid Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) Jayo Wiramo Palembang, Sumatera Selatan. (Suara.com/Rio)

Berbagai persiapan jelang shalat Idul Adha pun hingga kini terus dilakukan pengurus masjid.

Di antaranya sebelum menyediakan pengukur suhu bagi jamaah, menyediakan sabun dan tempat cuci tangan, dan memasang tanda atau stiker jaga jatak di dalam masjid.

“Ya, standar sesuai protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah. Jamaah yang datang besok pagi (31/7/2020) wajib membawa sajadah dari rumah masing-masing karena kita tak menyiapkan karpet dan pakai masker. Saat ini juga pengurus tengah menyemprot ruangan dengan disenfektan,” kata dia.

Pihaknya mengimbau untuk jamaah yang datang saat penyelenggaraan shalat Idul Adha, jika masjid telah penuh dan ditutup bisa mencari masjid lainnya.

“Kalau masjid sudah penuh, terpaksa harus pulang atau bisa cari masjid terdekat. Nanti ada satgas dari pemerintah kota setempat yang turut menjaga di sekitar masjid untuk mengantisipasi lonjakan jamaah yang datang,” tambah dia.

Tahun ini juga, kata dia, pelaksanaan takbir tetap ada. Hanya saja, takbir diselenggarakan di masjid, artinya tidak ada berkeliling.

“Selama ini juga untuk takbiran, kita selalu melakukannya di masjid, tidak pernah keliling. Pastinya, kita merayakan Idul Adha tahun ini sederhana,” tutup dia.

Wadah pakai daun

Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang menganjurkan dalam pembagian daging kurban tanpa plastik, tapi bisa menggunakan wadah dari daun pisang atau besek.

Baca Juga: Besok Idul Adha, Penjualan Hewan Kurban Sepi

Wali Kota Palembang Harnojoyo, mengatakan pemakaian kantong plastik untuk wadah daging kurban dapat diganti dengan daun pisang atau besek.

Karena itu, ia meminta agar seluruh pihak kecamatan hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) di wilayahnya untuk memperbaiki manajemen kurban tersebut.

“Saya minta kepada masyarakat dan panitia kurban di Palembang untuk tak menggunakan kantong plastik sebagai wadah daging kurban. Tapi, pakailah daun pisang atau besek, lebih bagus lagi bawa wadah sendiri,” ujar Harnojoyo.

Hal tersebut untuk pengurangan jumlah kantong plastik yang sulit diurai. Selain itu, ia menyebut, itu juga berdasarkan surat edaran dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI Nomor SE.8/PSLB3/PSB.07/2020.

“Kantong plastik kan merusak lingkungan. Bukan itu saja, kantong plastik (warna hitam) itu buruk bagi kesehatan karena berasal dari proses daur ulang yang sumbernya dari berbagai limbah,” kata dia.

Masih kata dia, semua kantong plastik juga tidak memiliki kualitas food grade. Lalu, mengandung zat karsinogen dan bahan kimia lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI