Suara.com - Setelah berhasil menangkap Gilang Aprilian Nugraha (22) sang fetish kain jarik, polisi merilis kasusnya di Mapolrestabes Surabaya. Dia dihadirkan dengan mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye dan tangan di borgol.
Namun, Gilang tak bisa memberikan keterangan sama sekali dan tak menjawab pertanyaan awak media saat ditanyai. Ia hanya tertunduk di belakang aparat kepolisian.

Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir menyebut bahwa dari hasil penyelidikan, korban 'bungkus' yang dilakukan mantan mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga tersebut sudah ada puluhan orang.
"Sejauh ini dari hasil penyelidikan dan pemeriksaan yang kami lakukan kepada yang bersangkutan bahwa korbannya tercatat sudah ada sebanyak 25 orang," kata Isir saat konferensi pers di Mapolrestabes Surabaya, Sabtu (8/8/2020).
Sebanyak 25 orang yang menjadi korban perilaku menyimpang oleh Gilang dilakukan selama 5 tahun, mulai dari 2015 hingga 2020. Tak menutup kemungkinan korban masih bertambah.
"Nanti akan kita gali lebih lanjut. Yang akan kami lakukan berikutnya tetap berkoordinasi dengan help center unair, minta keterangan korban. Karena korban perlu kita lindungi," ujarnya.

Dalam upaya penyelidikan hingga penangkapan,Isir mengatakan dengan cepat melakukan tindakan. Selama 6 hari polisi mengetahui keberadaan Gilang. Ia berada di tempat tinggal saudaranya beralamatkan Jalan Cilik Riwut, Kelurahan Selat Dalam, Kecamatan Selat, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
"31 Juni 2020 kami melakukan penyelidikan, dan dalam waktu 6 hari jajaran Satreskrim Polrestabes Surabaya bersama Polres Kapuas pada 6 Agustus 2020 menangkapnya," jelasnya.
Baca Juga: Ditangkap! Gilang Si Predator Seks Fetish Kain Jarik Langsung Tes Corona
Kontributor : Arry Saputra