"Kami melihat lebih banyak rekor dipecahkan pada tingkat harian dan bulanan," kata Stewart.
"Sangatlah penting bahwa kami melihat lebih banyak pemecahan rekor," tandasnya.
Menurut Organisasi Meteorologi Dunia, suhu ekstrim yang menimpa Death Valley bukan kali ini terjadi. Pada Juli 1913, lembah itu sempat mencatatkan suhu 56,7 celcius.
Tetapi penelitian terbaru oleh Christopher Burt, seorang ahli cuaca ekstrim, telah membuat beberapa ahli meteorologi melihat catatan yang lebih tua ini sebagai hasil dari kesalahan pengamat.
Perubahan iklim telah mendorong suhu global ke ketinggian baru. Di Eropa, Spanyol utara memecahkan rekor panas setempat pada bulan Juli, sementara ladang gandum di Prancis terbakar.
Hutan di Siberia Rusia mengalami kebakaran hutan yang belum pernah terjadi sebelumnya, sementara es laut Arktik menyusut ke rekor terendah untuk Juli karena pencairan.