Ia pun membantah terkait adanya informasi yang menyebut bahwa berita soal pekerjaan proyek desa di Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar yang dikirim Demas Laira ke Redaksi Sulawesion.com tidak berisi kritikan.
Akan tetapi, Supardi belum berani menyimpulkan kematian Demas tidak berkaitan dengan berita.
"Itu menurut polisi, tapi kan belum tahu. Kita juga belum tahu seperti apa. Apakah karena pemberitaan atau masalah lain. Ini yang secepatnya harus diungkap oleh polisi karena memang soal kritikan (berita Demas)," kata dia.
Supardi berharap, kepolisian bisa segera menemukan titik terang untuk mengungkap kasus Demas Laira.
"Kalau kami berharapnya di polisi sih, agar secapatnya segera diungkap. Karena ini sudah satu minggu toh. Sekarang belum ada perkembangan kasus," katanya.
Sementara, Keponakan Demas Laira, Yosgi meyakini jika saudaranya bukanlah korban perampokan.
Demas pamit menuju Kabupaten Pasangkayu, Sulbar pada Senin (17/8/2020) sore. Dari rumah, Demas berangkat seorang diri dengan mengendarai sepeda motor.
"Bagi kami, dengan melihat kondisi korban secara kasat mata kami. Ini bukan karena perampokan. Ini hanya anggapan kami. Dengan melihat banyaknya tusukan di tubuh korban," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Baca Juga: Misteri Pembunuhan Wartawan Demas Laira, Polisi Periksa Narsum Kepala Desa