Selain mengajukan kompensasi kepada negara, Zhang juga menuntut pengadilan tinggi meminta maaf secara terbuka, memulihkan reputasinya dan menghilangkan efek buruk yang disebabkan oleh hukuman yang salah.
Zhang diputuskan tidak bersalah dalam kasus pembunuhan yang terjadi pada 27 tahun silam itu pada 4 Agustus 2020.
Pengadilan menganggap Zhang tidak bersalah karena rantai bukti dalam kasusnya tidak lengkap dan tidak cukup kuat untuk membuktikannya.
Sejak saat itu Zhang telah dibebaskan dan kini sudah kembali pulang ke rumah di Kabupaten Jinxian di Nanchang, ibu kota Jiangxi.
Kasus penahanan Zhang terjadi pada 1993, ketika mayat dua anak laki-laki ditemukan di waduk di sebuah desa di Jinxian.
Zhang diidentifikasi sebagai tersangka dalam kematian mereka dan ditahan beberapa hari kemudian.
Pada Januari 1995, Pengadilan Menengah Rakyat Nanchang menjatuhkan menghukum mati terhadap Zhang, dengan penangguhan hukuman dua tahun untuk kejahatan pembunuhan yang disengaja.
Artinya, saat itu, berarti hukumannya akan diubah menjadi penjara seumur hidup jika dia tidak terbukti melakukan tindak pidana lain selama periode dua tahun.
Zhang tidak setuju dengan keputusan tersebut dan mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi, mengatakan dia disiksa oleh polisi selama interogasi.
Baca Juga: Tak Ada Rumah, Warga Korban Gusuran Tol JORR Numpang Tidur di Gedung DPRD
Dua bulan kemudian, pengadilan tinggi mengembalikan kasus tersebut ke pengadilan rendah, memerintahkannya untuk mencoba kembali kasus tersebut karena tidak cukup bukti.