Salah satu kritik yang tertuang dalam koran itu datang dari Guru Besar Pendidikan Sejarah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Said Hamid.
"Sulit dipahami jika di jenjang SMA (pelajaran) sejarah menjadi pilihan. Kalau kita menempatkan pelajaran sejarah sebagai pilihan, seperti di Singapura, orang bisa tidak belajar sejarah. Pelajaran sejarah di SMA merupakan kesempatan siswa untuk mengenal bangsanya lebih jauh," katanya.
Di koran yang diunggah JJ Rizal itu pula, Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud, Maman Faturrohman menyampaikan sanggahannya.
Menurut Maman, penyederhanaan kurikulum masih dalam bahasan dan belum final. Oleh sebab itu Maman menegaskan bahwa pihaknya terbuka untuk berbagai masukan dan usulan dari kalangan akademisi dan para guru.