Cek Fakta: Benarkah Pelarangan Masker Scuba Bagian dari Politik Perusahaan?

Senin, 21 September 2020 | 18:42 WIB
Cek Fakta: Benarkah Pelarangan Masker Scuba Bagian dari Politik Perusahaan?
[SALAH] Pelarangan Masker Scuba adalah Politik Perusahaan (Turnbackhoax.id).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ketua Tim Protokol Tim Mitigas Pengurus Besar IDI, dr Eka Ginanjar mengungkapkan bahwa masker scuba termasuk dalam kategori masker yang proteksinya tidak terlalu kuat. Menurutnya, setiap renggangan yang ditimbulkan, maka pori-pori dari masker scuba akan melebar. Hal ini yang menyebabkan daya tapisnya semakin jauh berkurang.

"Sehingga dalam kondisi yang seperti ini tidak disarankan menggunakan masker scuba karena kondisi infeksi sedang tinggi, hanya satu lapis, bisa merenggang, dan kurang ketat menutup aliran udara," jelas Eka, Jumat (18/9/2020).

Suara.com sendiri pernah mengangkat artikel terkait dengan ini. Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher RSA UGM, dr. Mahatma Sotya Bawono, M.Sc., Sp. THT-KL menyatakan bahwa penggunaan masker scuba dinilai tidak efektif sebagai pencegahan diri terhadap serangan virus covid-19.

"Masker scuba memiliki efektifitas paling kecil hanya sekitar nol sampai lima persen sehingga tidak cukup untuk proteksi," jelasnya.

Artinya, pemakaian masker scuba dinilai kurang efektif melindungi area hidung dan mulut penggunanya dari kontak dengan percikan, tetesan, maupun partikel yang mungkin terpapar penyakit yang disebabkan oleh vierus SARS-CoV-2 tersebut.

Oleh sebab itu, ia tidak menyarankan pemakaian masker scuba sebagai alat pelindung dari penularan covid-19.

"Tidak disarankan pakai scuba atau buff masker karena kemampuan filtrasinya sangat kecil. Masyarakat disarankan memakai masker kain tiga lapis yang memiliki efektivitas penyaringan partikel 50-7- persen," ungkap pria yang kerap disapa Boni ini.

Hal tersebut senada dengan apa yang diungkapkan oleh dr Muhamad Fajri Adda'i, seorang praktisi sekaligus relawan Covid-19.

"Masker scuba itu tipis satu lapis, tidak efektif, karena bahannya neoprene, cenderung elastis. Jika ditarik pori akan membesar. Padahal, kita butuh kemampuan filtrasinya," jelasnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Minum Kopi Tiga Kali Sehari Bisa Cegah Covid-19?

Kesimpulan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI