Putra DN Aidit Sarankan Gatot Nurmantyo Cs untuk Bikin Partai Politik

Jum'at, 25 September 2020 | 13:04 WIB
Putra DN Aidit Sarankan Gatot Nurmantyo Cs untuk Bikin Partai Politik
Ketua Umum PB Forki Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menyampaikan sambutan saat membuka Seleksi Akhir Timnas Inti Karate Asian Games 2018 di Sport Hall Hotel Arra Lembah Pinus, Ciloto, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (11/6). [Antara/Arif Firmansyah]

"Bayangkan sekarang sudah lebih dari 50 tahun itu dibangkit-bangkitkan lagi dan sebagainya. Memang tahun-tahun yang tidak pernah berakhir, buat kami-kami ini tahu bahwa ini enggak akan berakhir. Mungkin reda sedikit karena ada isu lain, tapi kemudian nanti akan muncul lagi, muncul lagi," ucap Ilham Aidit.

Ilham Aidit berpendapat, semua yang terjadi itu bukan tanpa sebab. Dia menilai hal itu adalah dampak propaganda rezim Orba Soeharto yang berkuasa selama 32 tahun.

Salah satu propaganda tersebut, yakni melalui film dokudrama propaganda berjudul “Pengkhianatan G30SPKI” karya Arifin C Noer, yang ketika itu diwajibkan ditonton bagi siswa-siswi di bangku sekolah.

Film Pengkhianatan G30SPKI pada era 80-an hingga 90-an, menjadi modal bagi Soeharto memberikan penjelasan tentang tragedi 1965 versinya sendiri. Film tersebut disponsori pemerintah orba dengan anggaran Rp 800 juta.

"Sehingga ada satu setengah generasi lah kira-kira yang berhasil didoktrinasi atau dipaparkan soal beginian. Itu perlu terapi yang juga lama," ujar Ilham Aidit.

Kepada Suara.com, Ilham Aidit sebelumnya juga pernah mengakui kesal terhadap Gatot Nurmantyo. Khususnya, saat menjabat sebagai Panglima TNI, Gatot pernah menginstruksikan prajuritnya untuk wajib menonton kembali film Pengkhianatan G30SPKI.

Padahal, menurut dia, dengan mewajibkan menonton film tersebut hanya akan menanamkan kebodohan kepada generasi bangsa, perihal sejarah yang telah direkayasa orde baru.

"Tetapi, sebagian besar masyarakat saya yakin sudah jauh lebih pintar dan kritis," ungkap Ilham Aidit.

Politis

Ilham Aidit menilai pernyataan Gatot Nurmantyo yang belakangan mengungkapkan alasan dirinya dicopot dari jabatan Panglima TNI karena menginstruksikan prajuritnya untuk menonton film Pengkhianatan G30SPKI hanya lah omong kosong.

Sebab, menurut Ilham Aidit, semua orang telah mengetahui Gatot dicopot lantaran masa baktinya memang telah habis.

Di lain sisi, Ilham Aidit justru melihat pengungkapan Gatot tersebut sarat akan muatan politis.

"Seratus persen itu agenda politik, dia menjajakan pandangan politik dia, dan mudah juga dibaca di belakang itu siapa," ucap Ilham Aidit.

Menurut Ilham Aidit, sepak terjang Gatot hanya untuk memenuhi ambisi maju menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.

Catatan redaksi: kami melakukan penyuntingan terhadap artikel ini pada hari Sabtu (26/9/2020) pukul 14.15 WIB. Penyuntingan yang dilakukan adalah mengubah judul dan sejumlah kalimat pada tubuh artikel. Hal ini dilakukan karena terdapat pemilihan diksi yang tak tepat oleh redaksi, yakni istilah "menantang".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI