Suara.com - dr Sarsanto WS, tersangka kasus aborsi ribuan janin di klinik Raden Saleh, Jakarta Pusat tewas saat menjalani penahanan di Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan jika pemicu tersangka meninggal bukan karena Covid-19 tapi gegara penyakit bawaan. Sebab, kata Yusri, almarhum sempat menjalani tes swab dan hasilnya negatif.
"Sudah (dites swab), negatif (Covid-19)," kata Yusri saat dikonfirmasi, Rabu (30/9/2020).
Yusri mengatakan bahwa Sarsanto meninggal dunia sekitar pukul 09.00 WIB di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pagi tadi. Setelah tiga hari sebelumnya yang bersangkutan sempat dirawat.
"Meninggal karena sakit," ujarnya.
Pembunuhan Berencana
Pengungkapan kasus praktik aborsi ilegal di klinik dr Sarsanto berawal dari keterangan SS yang merupakan tersangka sekaligus aktor utama dalam kasus pembunuhan berencana terhadap bos toko roti asal Taiwan, Hsu Ming Hu (52) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kepada penyidik, SS mengaku menggugurkan kandungan hasil persetubuhan dengan Hsu Ming Hu pada tahun 2018 di klinik dr Sarsanto WS.
Ketika itu, SS mengugurkan kandungannya lantaran sang bos tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya. Bahkan, Hsu Ming Hu lah yang memerintahkan dan membiayai SS untuk mengugurkan kandungannya dengan biaya operasional sekitar Rp 20 juta.
Baca Juga: 5 Fakta Baru dan Mengerikan Aborsi Online di Percetakan Negara
"Ada beberapa barang bukti yang kita amankan berupa catatan-catatan para pasien dan beberapa bisa kita lakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan. Salah satunya adalah tersangka (SS) dari Polda yang kemarin berhasil diungkap dalam pembunuhan kasus warga negara asing di Bekasi yang jenazahnya dibuang ke Subang," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Tubagus Ade Hidayat, pada Selasa (18/8).