Panas! Debat Komandan Banser vs Novel PA 212 soal Kebangkitan PKI

Rabu, 30 September 2020 | 13:51 WIB
Panas! Debat Komandan Banser vs Novel PA 212 soal Kebangkitan PKI
Novel Bamukmin dan Muhamamd Nuruzzaman. (YouTube/Talk Show TV One)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Dalam praktek kenegaraan tadi, disebutkan hanya Kuba dan Korea Utara. Cina saja, sudah tidak lagi menggunakan konsep komunisme dalam urusan ekonomi mereka," ucap Nuruzzaman.

Ia melanjutkan, dilihat dari kebijakan politik yang diambil pemerintah, Indonesia justru lebih condong menganut konsep neoliberal yang bertentangan dengan komunis.

Nuruzzaman juga menyebut jika yang lebih mengancam keutuhan NKRI adalah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) ketimbang PKI.

"Jadi menurut saya ini orang (Novel) sedang berhalusinasi. Orang yang benci dengan pemerintah saat ini, kemudian memanfaatkan agenda tahunan 30 September itu, dijadikan konsumsi publik. Padahal faktanya, yang jelas-jelas mengancam NKRI saat ini adalah HTI," kata Nuruzzaman.

Ia membandingkan dua kelompok tersebut dilihat dari upaya ancaman secara keagamaan dan perubahan Pancasila.

"Yang jelas-jelas merongrong ingin mengubah Pancasila menjadi ke-Islaman, sementara PKI sudah tidak ada, sudah dibubarkan. Jadi Novel ini sedang berhalusinasi sebenarnya," kata Nuruzzaman menyentil Novel Bamukmin.

Kendati demikian, Novel tetap berpendapat jika komunisme masih akan bangkit lagi dengan perkembangan yang baru. Ia menerkanya dari kasus-kasus yang disebutnya sebagai kriminalisasi ulama yang pernah terjadi.

"Jadi ini dia ngawur, enggak baca sejarah. Rentetan itu sudah jelas, dan mencapai puncaknya saat ini," kata Novel mengulang kembali pernyataannya soal kebangkitan PKI.

Sementara itu, Nuruzzaman menyatakan Anshor dan banser telah menghadapi kelompok-kelompok pemberontakan tahu 1948 dan peristiwa 1965.

Baca Juga: PA 212: Gaya Satrio Robek Al Quran Seperti PKI, Tak Bisa Didiamkan!

"Jelas kami ini berhadapan dengan mereka dulu dan selesai. Kemudian mulai rekonsiliasi, berteman lagi, bersahabat lagi sebagai warga negara, yang tidak ingin meruntuhkan negara ini. Kemudian ada orang-orang yang tidak berhubungan dan tidak melawan PKI tiba-tiba memunculkan isu PKI, kan itu ilusi namanya," tukas Nuruzzaman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI