"Tampaknya ada persaingan diam-diam diantara gerakan oposisi untuk jadi pemimpin oposisi. Masing-masing ingin di depan dengan berkata sebodoh mungkin," ungkap Budiman.
Fenomena tersebut, kata Budiman, menjadi pekerjaan rumah yang harus dipecahkan demi masa depan anak cucu.
"Ini PR yang harus kita pecahkan bersama untuk masa depan anak cucu kita. Bagaimana kita mengatasinya (demi anak cucu kita)?" tukasnya.
Klaim Ahmad Dhani
Wasekjen Partai Gerindra Ahmad Dhani membahas sejarah PKI di momen peringatan hari jadi TNI ke-75. Ia menyebut PKI telah melebur ke partai politik.
"Mengapa masyarakat takut ada NEO PKI? Karena PKI dulu melebur ke PDIP dan rakyat tahu PDIP memimpin koalisi Jokowi-Maruf. Apalagi, rakyat juga sudah tahu soal Pancasila mau diganti Trisila dan Ekasila," tuding Ahmad Dhani.
Oleh karenanya, Ahmad Dhani berpesan agar TNI bisa fokus terhadap bahaya laten komunis.
"Pesan saya kepada TNI, fokus kepada bahaya laten komunis. Itu amanat TAP MPRS Nomor 25 Tahun 1966. Jangan Dibaca saja tapi harus ada implementasi dari amanat tersebut. Konkretnya apa saja, saya rasa pimpinan TNI lebih tahu," tuturnya.
Baca Juga: Arteria Dahlan: Kalau ditanya apakah PDIP ada PKI-nya? Ya jelas