Delegasi RI Paparkan 3 Strategi Lindungi Anak Dampak Covid-19 di Forum ACF

Kamis, 15 Oktober 2020 | 11:25 WIB
Delegasi RI Paparkan 3 Strategi Lindungi Anak Dampak Covid-19 di Forum ACF
6th ASEAN Children Forum (ACF) atau Pertemuan ke-6 Forum Anak ASEAN. (Dok : Kemensos).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Akibat rutinitas anak terganggu akibat Covid-19 bisa menyebabkan berbagai permasalahan, seperti kesulitan mengerjakan tugas, terlalu banyak atau terlalu sedikit makan, sulit tidur, serta tidak nafsu makan. 

Jika kondisi tersebut dibiarkan, maka anak akan mengalami depresi, kecemasan dan PTSD yang berujung kepada tindakan menyakiti diri sendiri atau anggota keluarga, berada di situasi berbahaya, mengalami serangan panik, memisahkan diri dari keluarga, bahkan melakukan bunuh diri.

Menyikapi berbagai permasalahan tersebut, delegasi anak Indonesia mengajukan tiga pendekatan. 

Pertama, membangun kesadaran bahwa anak dan keluarga saling menyayangi, sehingga anak merasa diterima oleh keluarganya dan tidak merasa sendirian. 

Kedua, tumbuh kembang masa kecil anak dengan mengenalkannya kemampuan pendidikan baru dan teknologi digital. 

Ketiga, inovasi pelayanan daring sehingga anak mengetahui informasi seputar penyakit tidak dikenal serta sadar dengan kesehatan mental dirinya.

Indonesia memiliki Forum Anak Nasional (FAN) dibawah naungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 

FAN sebagai mitra pemerintah  dalan menyampaikan aspirasi anak Indonesia. Juga, FAN memberi kesempatan bagi delegasi anak menjelajah Indonesia bertemu teman-teman dari daerah lainnya, berkegiatan secara positif dan mewujudkan cita-cita Indonesia Layak Anak (IDOLA).

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, FAN telah membuat berbagai karya, di antaranya memotivasi pengembangan diri, menjadi pendengar yang baik dan konselor bagi sesama, serta survey tentang Covid-19. 

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah ASEAN SLOM-WG, Kemnaker Dukung 5 Program Ketenagakerjaan

Selain itu, delegasi anak Indonesia mengenalkan dua pilar penyangga keluarga. Pertama, membuat dan mendistribusikan buku elektronik ketahanan keluarga dalam menghadapi Covid-19 yang mencakup kebutuhan dasar, protokol di rumah, perawatan responsif, dukungan terhadap emosi anak, dukungan terhadap kesejahteraan pengasuh, serta koneksi sosial.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI