Laporan Media: Tinder Jadi Sarang Predator Seksual

Sabtu, 17 Oktober 2020 | 12:41 WIB
Laporan Media: Tinder Jadi Sarang Predator Seksual
Ilustrasi aplikasi tinder pada sebuah ponsel. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Rosalie Gillett dan Nicolas Suzor, dari Queensland University of Technology, melihat beberapa masalah yang lebih luas. Pemikiran itu dia tuangkan lewat situs The Conversation.

"Tidak hanya Tinder yang gagal melindungi wanita, tapi sikap kita juga berpengaruh," tulis Rosalie Gillett dan Nicolas Suzor.

"Semua platform digital utama memiliki tugas yang sesuai untuk mengatasi pelecehan online terhadap wanita yang kini menjadi hal biasa."

"Ketika mereka gagal, kita semua harus bekerja untuk menekan mereka."

Tinder sendiri tidak tutup mata dengan kasus pelecehan seksual yang bermuara dari aplikasi ciptaan mereka. Mereka telah bermitra dengan Noonlight untuk menawarkan cadangan keamanan.

Alarm telepon memperingatkan layanan darurat seperti polisi dan petugas pertolongan pertama. Namun, saat ini hanya tersedia di Amerika Serikat.

Tinder telah diunduh lebih dari seratus juta kali sejak permulaannya pada tahun 2012. Pendapatan globalnya melebihi $ 1,2 miliar dolar AS pada tahun 2019.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI