Jika dipastikan insiden pembunuhan tersebut terkait dengan aksi teror, ini akan menjadi serangan teror ke-33 di Prancis sejak 2017.
Insiden tersebut mengikuti penyelidikan terorisme yang diluncurkan di Paris bulan lalu setelah dua orang ditikam di luar bekas kantor Charlie Hebdo.
Mereka yang diadili berusia antara 29 hingga 68 tahun, dan didakwa menyediakan logistik kepada para teroris, termasuk uang tunai, senjata, dan kendaraan.
Saudara laki-laki Said dan Cherif Kouachi membunuh 12 pegawai Charlie Hebdo menggunakan Kalashnikov, sebelum melarikan diri dengan mobil curian, dan kemudian dibunuh oleh polisi.
Teroris ketiga, Amedy Coulibaly, menembak mati empat pembeli di supermarket halal dan seorang polisi wanita selama tiga hari sebelum dia juga terbunuh.